SuaraJawaTengah.id - Kubah lava pada sisi barat daya Gunung Merapi dilaporkan bertambah ketinggian 3 meter. Aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.
Hal itu diketahui berdasarkan foto udara yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada 25 Agustus 2021.
Diketahui volume kubah lava Merapi pada sisi barat daya sebesar 1,4 juta m3. Sedangkan volume kubah lava tengah sebesar 2.831.000 m3.
Melalui foto udara disimpulkan bahwa morfologi Merapi pada kedua kubah lava relatif normal. Perubahan morfologi terjadi pada bagian atas kubah lava barat daya yang menjadi lokasi ekstrusi magma aktif saat ini.
“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan signifikan,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (27/8/2021).
Melalui pengamatan udara juga diketahui jejak material guguran di lereng sisi barat Merapi yaitu di sekitar sisa lava erupsi tahun 1998 dan 1948. Jejak guguran mengarah ke hulu Kali Senowo dan Lamat yang sebagian anak sungainya melintasi wilayah Kabupaten Magelang.
Meski demikian, BPPTKG tidak melihat penambahan material di alian sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat data sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Jarak maksimal luncuran guguran lava dan awan panas yang mengarah ke Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 km.
Baca Juga: Update Gunung Merapi: Dalam Semalam Keluarkan 18 Kali Guguran Lava Pijar
Potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
Laporan terakhir situasi Merapi pada Sabtu (28/8/2021), terjadi guguran awan panas pada pukul 05.36 WIB. Jarak luncuran sejauh 2.000 meter ke arah barat daya.
Luncuran awan panas tercatat di seismogram dengan amplitude 37 mm dengan durasi 190 detik. Warga sementara diminta tidak beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota