SuaraJawaTengah.id - Orang tua dan siswa SMP Negeri 1 Salam mengaku senang pembelajaran tatap muka kembali dilakukan. Pelaksanaan uji coba PTM dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sebagian orang tua menyambut gembira pembelajaran tatap muka karena belajar online dianggap kurang efektif. Terutama pada mata pelajaran eksak seperti matematika yang membutuhkan penjelasan langsung dari guru.
Budiman orang tua murid, Zarotusifa Fatakhin mengatakan belajar tatap muka membantu anak bersosialisasi dengan teman-temannya.
“Anak saya itu selama belajar daring di rumah terus. Nggak ada temennya. Masuk sekolah ini ya kangen sama teman-temannya,” kata Budiman kepada SuaraJawaTengah.id, Senin (30/8/2021).
Zarotusifa Fatakhin adalah anak Budiman satu-satunya. Selama belajar daring di rumah Zarotusifa tidak pernah keluar rumah dan hanya menghabiskan waktu mengerjakan tugas atau main menggunakan HP.
“Anak saya baru masuk Kelas 8. Sama sekali belum pernah masuk sekolah,” ujar Budiman.
Hal senada diungkapkan Septiana Dwi Nuraini, siswa Kelas 8 SMP Negeri 1 Salam. Menurut Septiana, orang tuanya mengizinkan PTM salah satunya agar dia tidak terus-terusan bermain telepon genggam.
“Biar nggak main HP saja di rumah. Soalnya kalo di rumah dimarahi terus karena main HP. Kalau ada sekolah kan jadi nggak bosen di rumah terus,” kata Septiana.
Septiana masuk kelompok gelombang kedua siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Jam belajarnya mulai pukul 8.30 WIB hingga 11.30 WIB.
Baca Juga: Hari Pertama PTM di Sekolah, Sejumlah Pelajar di Jakarta Keluhkan Penggunaan Masker
Selama diterima masuk di SMP Negeri 1 Salam, baru dua kali dia bertemu teman sekelasnya. Saat sesi foto siswa untuk raport dan pengambilan buku paket pelajaran usai kenaikan kelas kemarin.
“Nggak ada ranking pas kenaikan kelas. Pokoknya naik kelas saja. Nilai saya sih lumayan paling rata-rata 70 sampai 80,” kata Septiana.
Hari ini hanya 16 dari 32 teman sekelasnya yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. Selain jumlah siswa dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas kelas, tidak semua orang tua mengizinkan anaknya belajar di sekolah selama pandemi.
“Hari ini nggak semua masuk. Orang tua dikasih form untuk mengisi apakah setuju sekolah tatap muka atau nggak. Ada yang setuju ada yang nggak.”
Soal vaksin, Budiman orang tua murid, Zarotusifa Fatakhin berharap imunisasi Covid untuk para siswa bisa difasilitasi sekolah. “Kami orang tua manut sama pihak sekolah saja. Kalau nanti sekolah mau ada vaksin, ya kami nggak apa,” kata Budiman.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC