Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 Agustus 2021 | 13:03 WIB
Sekolah Tatap Muka Akan Dibuka Pada Januari 2021

SuaraJawaTengah.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang dilakukan serentak di hari ini. Meski demikian, beberapa wali murid siswa SMP di Kota Semarang tetap enggan memberikan ijin anaknya mengikuti PTM.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 16 Semarang, Badrul Anwar mengatakan, beberpa wali murid membuat surat pernyataan agar anaknya tak mengikuti PTM.

"Untuk siswa yang belum bisa mengikuti PTM akan dilakukan penereapan pembeljaran jarak jauh (PJJ)," jelasnya saat ditemi di lokasi, Senin (30/8/2021).

Meski demikian, dia tak bisa menyebutkan secara rinci berapa jumlah orang tua atau wali murid yang enggan anaknya mengikuti pendidikan PTM di SMPN 16 Kota Semarang.

Baca Juga: Kembali Sekolah Tatap Muka, Murid SMAN 77 Jakarta Pusat Wajib Bawa Surat dari Orang Tua

"Tak banyak kok, kemarin ada laporan di beberapa kelas namun jumlah pastinya belum tau," ujarnya.

Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki ruang kelas di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Badrul menyebut, PTM hari ini berjalan dengan lancar. Hal itu disebabkan berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh pihak sekeloahan sebelum  diberlakukannya PTM serentak di Kota Semarang.

"PTM hari ini bisa dikatakan lancar tak ada kendala, kita buat siswa yang masuk itu bergiliran," katanya.

Sebelum dilakukannya PTM, dia menghimbau kepada wali murid agar menyisakan waktu untuk mengantar anaknya ke sekolah. Himbauan tersebut ditekankan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Suasana kelas di SMP Negeri 6 Purwokerto saat mengikuti pembelajaran luring di masa ujicoba pada Selasa (20/10/2020) lalu. (Suara.com/Anang Firmansyah)

"Kita himbau agar siswa diantar oleh orang tya daripada menumpang transportasi malah rawan," imbuhnya.

Baca Juga: PTM Hari Pertama, Pihak Sekolah Minta Orang Tua Murid Tidak Berkerumun Saat Menjemput

Himbaun tersebut, menurutnya berjalan dengan lancara.  Manyoritas yang mengantar para siswa ke sekolah adalah orang tuanya. Sebagian sedikit juga ada yang menggunakan ojek online.

"Ada juga yang menggunakan transportasi umum tapi sedikit," ujarnya. 

Load More