SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada seluruh sekolah di bawah kewenangan Pemprov Jateng untuk tidak mewajibkan seragam. Terutama jika orangtua siswa tidak mampu.
Hal ini disampaikan Ganjar, usai gowes sambil meninjau pelaksanaan PTM di sejumlah sekolah di Kota Semarang, Selasa (31/8/2021). Ganjar mengaku mendapat laporan terkait seragam dari salah satu orangtua siswa SMK di Jateng.
“Sekolah nggak usah memaksakan, kemarin sudah ada yang melapor ke saya kejadian itu di SMK mana saya lupa. Itu gurunya sudah mewajibkan seragamnya ini banyaaak banget gitu kasian,” katanya.
Ganjar menegaskan pihaknya tidak mewajibkan penggunaan seragam untuk siswa SMA/SMK. Sebab, hal itu tidak berpengaruh langsung pada pembelajaran. Ganjar membebaskan soal seragam ini, terutama jika orangtua siswa memang tidak mampu.
Baca Juga: Empat Derah di Jateng Tak Kebagian Vaksin, Ganjar Keluhkan Aturan yang Rumit di Kemenkes
“Saya tidak mewajibkan ya, jadi kalau orangtua yang maaf mohon maaf, orangtuanya yang tidak mampu anaknya nggak perlu seragam sekarang. Udah kayak tadi aja nggak seragam juga nggakpapa kok. Nggak ada pengaruhnya,” ujar Ganjar.
Ganjar memahami dalam situasi seperti ini, tidak semua orangtua mampu untuk membeli seragam.
“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian ‘waduh pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” ujarnya.
Maka, Ganjar mengimbau pada seluruh SMA dan SMK untuk tidak mewajibkan seragam.
“Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar.
Baca Juga: 2.539 Sekolah di Jateng Mulai Pembelajaran Tatap Muka
Ganjar mengatakan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orangtua juga tenang. Soal seragam, kata Ganjar, tak harus sama karena tidak berpengaruh pada pembelajaran.
“Nggak usah pakai seragam nggakpapa, yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba begini kan,” katanya.
Jika nanti kondisinya semakin baik, lanjut Ganjar, apalagi beberapa daerah mulai turun level PPKMnya, ekonomi mulai bergerak dan orangtuanya mampu maka dibolehkan.
“Nanti kalau sudah baik, beberapa level udah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orangtuanya mampu itu boleh,” ujarnya
Ganjar mengungkapkan, jika ada orangtua siswa yang tidak mampu bisa melapor kepada Pemprov Jateng agar dibantu.
“Tapi kalau belum nggak boleh dipaksakan. Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Ternyata Ini yang Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Unggul dari Andika Perkasa dalam Pilgub Jateng 2024
-
Elektabilitas Ahmad Luthfi Lebih Unggul dari Andika Perkasa di Pilkada Jawa Tengah 2024, Apa Iya?
-
Empat Hari Jelang Pencoblosan Pilkada Jateng, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Atas 50 Persen
-
Rekam Jejak Hendrar Prihadi Sebelum jadi Cawagub Jawa Tengah
-
Yakin Luthfi-Yasin Menang Pilgub Jateng, Jokowi: Tunggu Rabu Sore
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
Terkini
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya