SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas seseorang dibatasi, termasuk rutinitas bekerja. Namun apakah hal mengurangi produktivitas seseorangan.
psikolog Graheta Rara Purwasono, M.Psi dari universitas Airlangga menyebutkan, beraktivitas di rumah saja selama pandemi membuat lebih banyak waktu luang yang dimanfaatkan untuk bekerja, tetapi Anda patut mengenali perbedaan produktif dengan bekerja berlebihan agar kesehatan tidak terganggu.
Graheta, mengatakan bekerja berlebihan (toxic productivity) adalah istilah lain dari "overworking", kata-kata yang menggambarkan pribadi yang terlalu banyak bekerja hingga mengesampingkan istirahat.
“Toxic productivity itu memunculkan rasa bersalah kalau tidak mengerjakan sesuatu. Ujung-ujungnya, mengalami burnout yang membahayakan kesehatan, dan itu harus dihindari," kata Graheta yang jadi psikolog di Riliv dikutip dari ANTARA Sabtu (9/10/2021).
Ketika bekerja berlebihan, seseorang tidak punya waktu untuk menghabiskan momen bersama keluarga, teman, atau bahkan diri sendiri karena terlalu sibuk bekerja setiap saat. Dia memberikan solusi agar bisa produktif, tapi tidak bekerja berlebihan.
Pertama, buatlah batasan yang jelas. "Ketika pekerjaan adalah satu-satunya hal yang berputar dalam pikiranmu, maka sulit untuk memikirkan hal lain yang sama pentingnya. Apa contohnya? Mendapatkan istirahat yang berkualitas, atau menghabiskan waktu bersama keluarga terkasih."
Coba buat batasan seperti mengatur diri agar tidak bekerja nonstop selama tiga jam tanpa diselingi istirahat, memastikan waktu tidur cukup dan menjadwalkan waktu berkualitas bersama keluarga setiap pekan.
Kedua, terapkan "professional detachment", Anda memperlakukan pekerjaan sebagai sesuatu yang akan ditangani setelah melakukan tanggung jawab lain di luar itu. Bagi Anda yang sering rapat daring setiap hari, ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mental lebih penting dari pekerjaan.
"Pahami bahwa menjadi pekerja bukanlah identitasmu satu-satunya. Kamu bukan hanya seorang pekerja, tetapi juga orang tua, pacar, teman, dan lain sebagainya."
Baca Juga: Perhatikan 3 Tanda Halus dari Tempat Kerja Toksik, Salah Satunya Ketidakadilan
Ketiga, terapkan "mindfulness" untuk membantu Anda berhubungan dengan dunia secara lebih sehat. Dengan "mindfulness", lebih mudah menyadari apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan pikiran dan Anda bisa terhindar dari "toxic productivity". Terapkan "mindfulness" dengan meditasi, duduk diam, pejamkan mata dan jernihkan pikiran.
"Produktivitas yang baik adalah produktivitas yang memberimu waktu untuk beristirahat, dan pada saat yang bersamaan, mendorongmu untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehat."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik