Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 01 November 2021 | 18:02 WIB
Isnandi (61 tahun), adik Trimah ibu asal Magelang yang diserahkan ketiga anaknya ke panti jompo. (suara.com/ Angga Haksoro Ardi).

SuaraJawaTengah.id - Setelah kasus dugaan penelantaran seorang ibu asal Magelang oleh ketiga anaknya viral di media, kini giliran Isnandi (61 tahun) adik Trimah angkat bicara.

Menurut Isnandi, sebelum diserahkan ke panti jompo di Malang, Jawa Timur, Trimah sempat tinggal di rumahnya di Dusun Brongsongan, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Magelang.

Sekitar tanggal 25 September 2021, ketiga anak Trimah membawa ibu mereka kepada Isnandi. Mereka bermaksud menitipkan Trimah agar dirawat oleh Isnandi.

“Saya disuruh merawat. Tapi karena saya disini tinggal sendiri dan awalnya berembuk untuk saling bantu. Tapi anak-anaknya itu sudah lama kok tidak ada solusi dan bantuan. Saya tidak mampu,” kata Isnandi.

Baca Juga: Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah Dibelikan Juragan 99 Perhiasan hingga Baju

Hubungan Trimah dan Isnandi adalah kakak beradik dari 3 bersaudara. Trimah anak tertua, sedangkan Isnandi anak kedua. Keduanya hanya terpaut usia 4 tahun.

Isnandi sempat merawat Trimah selama 40 hari hingga akhirnya merasa kerepotan. Sebab selain harus merawat Trimah yang tidak bisa berjalan akibat stroke, dia juga memiliki usaha bengkel motor di depan rumahnya.

Juragan 99 dan istri memberi abntuan untuk Trimah - (Instagram/@juragan_99)

Isnandi tinggal sendirian di rumahnya di Dusun Brongsongan, Borobudur. Penghasilannya hanya pas-pasan dari usaha membuka bengkel.

Setiap hari sebelum membuka bengkel, Isnandi membawa Trimah ke halaman untuk berjemur. Isnandi sendiri yang menyiapkan air untuk mandi dan kebutuhan makan Trimah.

Lama kelamaan Isnandi kerepotan. Apalagi anak-anak Trimah tidak kunjung mengirim bantuan apapun untuk kebutuhan ibu mereka.     

Baca Juga: Bantah Buang Ibunya, Anak Ibu Trimah Ungkap Sering Berantem dan Berakhir di Panti Jompo

“Anak-anaknya di Jakarta saya suruh balik lagi. Bu Trimah saya serahkan ke anak-anaknya. Mau gimana karena nggak ada solusi apa-apa, saya merasa keberatan jadi saya serahkan lagi,” ujar Isnandi.

Hari itu juga Trimah dibawa keluar dari rumah Isnandi. Ketiga anak Trimah tidak pernah memberitahu rencana menyerahkan ibu mereka ke panti jompo di Malang.

“Bilangnya dari sini cuma mau dibawa ke rumah anaknya yang kecil di Pekalongan. Cuma bilang gitu. Sampai sekarang tahu-tahu sudah viral.”

Isnandi mengaku tidak bisa mencegah kesepakatan anak-anak Trimah untuk menyerahkan ibu mereka ke panti jompo. Apalagi dia tidak mampu jika harus merawat Trimah sendirian.  

“Seumpama memang begitu keinginan anak-anaknya, saya tidak bisa mencegah. Terenyuh ya namanya juga adik. Apalagi caranya menyerahkan (ke panti jompo) itu sampai meninggalnya,” kata Isnandi sambil berlinang air mata.

Kasus dugaan penelantaran orang tua di Magelang ini menjadi sorotan media selama beberapa hari terakhir. Trimah diserahkan oleh ketiga orang anaknya ke panti jompo Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah.

Ketiga anak Trimah mengaku sibuk sehingga tidak dapat mengurus orang tua. Mereka tinggal terpisah di Jakarta, Bogor, dan Pekalongan sehingga tidak dapat mengurus Trimah yang tinggal sebatang kara di Magelang.

Dalam surat pernyataan kepada Yayasan Husnul Khatimah, ketiga anak Trimah menyerahkan seluruh urusan perawat kepada panti. Termasuk mengurus pemakaman jika kelak Trimah meninggal dunia. 

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More