SuaraJawaTengah.id - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberi pendampingan hukum kepada panitia Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa) menyusul kasus meninggalnya salah satu mahasiswa saat mengikuti kegiatan tersebut.
"Terkait dengan proses penyelidikan, UNS menyediakan tim penasehat hukum untuk mendampingi mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen untuk keperluan penyelidikan dan penyidikan," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Rabu (3/11/2021).
Ia mengatakan pendampingan hukum tersebut diberikan untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi.
"Kami kooperatif dengan aparat penegak hukum, dengan kepolisian untuk pengusutan secara tuntas. Proses dalam tahap penyelidikan dan penyidikan kami dorong dan kami dukung sepenuhnya dengan akuntabel, transparan, dan profesional," paparnya.
Ia mengatakan pihak UNS berupaya kooperatif dalam memberikan akses seluas-luasnya kepada Tim Penyidik Polresta Surakarta untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan.
"Termasuk pemeriksaan di lokasi UNS yang relevan dengan kasus serta memanggil pihak terkait, baik panitia, peserta, dan tenaga pendidik yang ada relevansi dengan kasus," ujar dia.
Ia mengatakan sejauh ini belum memperoleh hasil autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Semarang kepada jenazah Gilang Endi Saputra.
"Sejauh ini saya baru menerima surat pemanggilan mahasiswa oleh polresta dan surat izin untuk melakukan penggeledahan dan pencarian data," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai dirinya yang baru muncul beberapa hari usai mencuatnya kasus tersebut, Jamal menyatakan permohonan maafnya kepada pihak keluarga korban dan masyarakat.
Baca Juga: Lagi Heboh Kasus Mahasiswa Tewas, Anies Dilantik Riza jadi Anggota Kehormatan Menwa
"Beberapa saat yang lalu mulai hari Minggu (24/10) saya dirawat di RS UNS, saat kejadian itu saya masih di rumah sakit dan baru kembali beberapa waktu lalu. Saya sangat berdukacita atas meninggalnya almarhum Gilang Endi Saputra saat mengikuti diklatsar pada 24 Oktober 2021," tegasnya.
Ia menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut serta memastikan kejadian serupa tidak boleh terulang kembali di UNS.
"Kepada khususnya Bapak Sunardi dan Ibu Endang Puji Astuti yang tinggal di Dayu, Karangpandan, Karanganyar, saya mohon maaf atas terjadinya peristiwa itu. Kepada keluarganya agar sabar, tabah, ikhlas atas wafatnya almarhum putra tercinta. Dengan meninggalnya Gilang Endi sikap UNS sangat jelas, sangat mendukung pengusutan, kami serahkan kepada Polresta Surakarta," pungkas dia. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025