SuaraJawaTengah.id - Calon kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hingga Partai Golkar pun memberikan sinyal ketertarikan untuk mengusung penguasa di Provinsi Jawa Tengah itu.
Tak main-main, ketertarikan Golkar untuk meminang Ganjar di Pilpres 2024 disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Halid.
Menyadur dari Hops.id jaringan Suara.com, Menanggapi hal itu Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Nurdin tersebut merupakan sebuah sinyal keputusasaan.
Namun dia mengklaim, tentunya Ganjar sebagai kader PDIP tidak pernah tertarik dengan godaan dari partai lain.
“Sinyal keputusasaan setelah berulangkali membujuk Bung Ganjar Pranowo, namun Bung Ganjar tak pernah tertarik,” kata Hasto mengutip pada Hops.id pada Selasa, (16/11/2021).
Hasto lantas menyindir dan mengimbau agar sebaiknya partai politik melahirkan calon pemimpin dari proses kaderisasi sendiri. Bukan hasil membajak kader partai lain, seperti yang berupaya dilakukan Nurdin terhadap Ganjar.
Pernyataan Nurdin semacam itu merupakan salah satu wujud terbuka godaan yang kerap datang kepada kader PDIP.
Dia juga menilai, Ganjar berhasil menunjukkan sikapnya yang konsisten untuk memilih bekerja mengatasi pandemi Covid-19 daripada memikirkan Pilpres 2024.
Baca Juga: Dihadapan Ganjar, Buruh Jateng Minta UMP 2022 Naik 10 Persen
Lebih lanjut Hasto sebenarnya tak heran apabila ada partai politik lain yang tertarik dengan kader PDIP. Hal itu membuktikan bahwa kader PDIP memang memiliki kualitas.
“Tak bisa dipungkiri bahwa kader PDIP memang berkualitas karena dididik untuk menjadi calon pemimpin bangsa yang terbaik. Dengan demikian banyak menarik perhatian untuk direbut partai lain,” tegasnya.
Loyalitas kader dijuji
Hasto menambahkan, godaan demikian justru merupakan ujian kepemimpinan bagi kader PDIP seperti Ganjar.
Kendati demikian, kemampuan menahan godaan kekuasaan itu justru akan menunjukkan sejauh mana kematangan mentalitas, kedisiplinan, hingga loyalitas yang bersangkutan.
“Di sinilah loyalitas dan dedikasi setiap kader akan diuji. Hasil ujian itulah yang akan menentukan tentang karakter kepemimpinan seseorang, apakah akan hadir sebagai kader yang setia pada garis kebijakan partai atau tergoda pada bujukan kekuasaan,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal