SuaraJawaTengah.id - Pelajar di Kota Solo diwanti-wanti agar tak keluyuran ke pusat perbelanjaan (mal) dengan masih mengenakan seragam setempat.
Jika nekat, mereka bakal mengalami nasib ngenes karena terjaring razia Satpol PP sesuai dengan instruksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Diwartakan Ayosolo.id--jaringan Suara.com, langkah itu dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo No.067/4061 tentang tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Regulasi yang berlaku hingga 29 November itu menyebut anak sekolah berseragam dilarang masuk pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan.
Baca Juga: Gibran Antusias Turnamen Sepak Bola Antarwartawan Indonesia Digelar di Solo
“Iya, anak-anak berseragam dilarang masuk mal. Sesuai aturan dan SOP (standar operasional dan prosedur) PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Kalau selesai sekolah orang tuanya menjemput dan pulang ke rumah. Jangan mampir ke mal, percuma kalau begitu,” ujar Gibran Rakabuming Raka, Rabu (17/11/2021).
Selain mal, anak sekolah yang masih mengenakan seragam juga dilarang masuk arena ketangkasan dan game online, fasilitas umum, berupa area publik, taman umum, tempat wisata umum, museum, tempat hiburan dan area publik lainnya. Kemudian, kegiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan.
“Saya sudah minta Satpol PP untuk langsung berkoordinasi dengan pihak mal dan memastikan lagi tidak ada anak sekolah yang masih mengenakan seragam nongkrong di tempat-tempat umum,” ujar Gibran.
Pihaknya juga meminta pihak mal untuk bekerja sama menegakkan aturan terbaru tersebut.
“Pihak mal juga harus aktif, jangan cuma cari traffic pengunjung tapi protokol kesehatannya diabaikan. Bahaya, karena Solo masih Level 2,” ucap Gibran.
Baca Juga: Pelajar Terpaksa Belajar di Pos Ronda karena Tak Mampu Beli Seragam
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti SE Wali Kota terbaru soal PPKM Level 2 tersebut dengan menggelar razia ke mal dan sejumlah tempat usaha yang biasa digunakan anak sekolah untuk nongkrong.
“Tadi masih ada beberapa yang kami temukan nongkrong di food court mal, kemudian area permainan di dalam mal juga. Yang nongkrong di shelter PKL atau warung juga banyak. Jadi langsung kami minta bubar dan pulang. Karena ada yang rombongan ada yang cuma berdua, bertiga,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Pamerkan Makan Gratis di SMK Kejuruan, Warganet Tanya Kapan Sampai ke Pelosok?
-
Menaksir Harga OOTD Bandara Wapres Gibran Rakabuming, Tembus Jutaan Rupiah
-
Kampanye Akbar Pilwalkot Bima Ricuh, Seorang Pelajar Meninggal Ditikam Senjata Tajam
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis