Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 18 November 2021 | 14:54 WIB
Ilustrasi hacker CISSReC mengingatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait dengan kebocoran data personel Polri. (Foto: twitter.com/RakyatdotNews)

"Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist (peretas) sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hacking-nya," katanya.

Sebelumnya, kata Pratama, Polri berkali-kali diretas, mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online, hingga peretasan pencurian database personelnya.

Bahkan, menurut dia, sampai sekarang database personel Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n". Pada forum tersebut juga diberikan sampel data untuk bisa di-download dengan gratis.

Ia menyarankan agar Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya supaya bisa lebih meningkatkan security awareness dan memperkuat sistemnya.

Baca Juga: Peretas Asal Brasil Diduga Bobol Data Anggota Polri Dan Keluarga

"Rendahnya awareness mengenai keamanan siber merupakan salah satu penyebab mengapa banyak situs pemerintah yang jadi korban peretasan," kata pria asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

Load More