Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 02 Desember 2021 | 08:29 WIB
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. Hujan Lebat diprediksi akan terus terjadi, waspada terjadinya bencana pun harus dilakukan di Jateng. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Hujan lebat masih melanda dibeberapa wilayah di Indonesia. Jawa Tengah menjadi salah satu yang dilanda cuaca ekstrem tersebut. 

Meningkatnya curah hujan, pastinya siaga bencana harus mulai ditingkatkan. Sebab, di 35 daerah di Jateng berpotensi terjadi bencana banjir dan tanah longsor. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah daerah berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai angin kencang dan kilat, membuat beberapa wilayah masuk dalam kategori waspada banjir.

Berdasarkan informasi cuaca yang dikutip dari situs BMKG dari Jakarta pada Kamis, BMKG memperingatkan potensi hujan lebat di Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jateng Tegaskan Pihaknya Serius Dalam Upaya Pencegahan Korupsi

Potensi serupa dapat terjadi juga di wilayah Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua Barat.

Sementara wilayah lain yang kemungkinan mengalami hujan dengan intensitas lebih ringan adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.

Khusus untuk Jakarta, sebagian besar wilayah akan mengalami cuaca cerah berawan sepanjang hari meski BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat pada sore dan jelang malam hari.

BMKG juga memperingatkan sejumlah wilayah masuk dalam kategori waspada banjir pada hari ini yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

BMKG menjelaskan bahwa siklon tropis "Nyatoh" terpantau di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indoensia. Sistem itu membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di Laut Sulawesi bagian utara yang berperan dalam peningkatan potensi awan hujan.

Baca Juga: Setujui UMK 2022, Ganjar: Pekerja Lebih dari Satu Tahun Wajib Diberi Gaji di Atas UMK

Terpantau juga bibit siklon tropis 94W di barat laut Aceh yang bergerak ke barat laut menjauhi Indonesia dan bibit siklon tropis 92S yang berada di Samudera Hindia barat daya Lampung yang bergerak ke arah tenggara.
[ANTARA]

Load More