Barcelona sudah empat kali menjuarai Liga Champions sejak terakhir bermain dalam Liga Europa pada 2004. Total mereka sudah lima kali menjuarai Liga Champions, jika digabung dengan prestasi musim 1991-1992. Namun sejak terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 2015, mereka terus terpuruk.
Dalam empat musim terakhir kompetisi ini saja, Barcelona kalah dengan minimal kebobolan tiga gol melawan Paris Saint-Germain (dua kali), Juventus (dua kali), Roma, Liverpool dan Benfica masing-masing sekali.
Sementara Bayern Muenchen, dalam 16 bulan terakhir sudah menyarangkan 14 gol ke gawang Barcelona cuma dari iga pertandingan, dan hanya kebobolan dua gol.
Titik balik
"Kini ada kesenjangan antara tim-tim terbaik Eropa dengan Barcelona. Kini mereka berada di liga yang berbeda di Liga Europa dan saya kira tak banyak suporter mereka yang beranggapan mereka bisa menjuarai Liga Europa," kata wartawan sepakbola Pete Jenson kepada BBC Radio 5 Live.
Menurut Jenson, Barcelona dihinggapi banyak masalah termasuk soal sponsor dan harus mengatasi dampak finansialnya kepada tim. Dan keadaan ini sudah terjadi tiga musim lalu sampai-sampai membuat mereka gagal total dalam dua atau tiga musim lalu.
"Adalah Messi yang membuat mereka tetap bertahan dalam kompetisi ini," kata Pete Jenson lagi.
Pandangan Jenson ini dibenarkan oleh kebanyakan pengamat sepakbola Eropa yang juga menunjuk apa yang terjadi di luar lapangan sebagai biang degradasi Barcelona.
Barcelona memang sedang sakit secara finansial yang lama kelamaan merusak kesehatan dan kualitas permainan mereka.
Baca Juga: Tersingkir dari Liga Champions, Barcelona Ramai Diledek Warganet: Welcome To Europa League
Bahkan hal ini diakui oleh bek tengah mereka, Gerard Pique, bahwa Barcelona memang kalah kelas dari Bayern karena klub Bundesliga itu dikelola jauh lebih baik ketimbang bagaimana Barcelona dikelola.
Barcelona saat ini dililit utang menggunung 1,4 miliar euro yang membuat mereka tak bebas bergerak di bursa transfer, bahkan terpaksa menjual ikon-ikonnya seperti Lionel Messi dan Antoine Griezmann.
Lilitan utang itu berpengaruh besar kepada pengelolaan tim yang akhirnya mempengaruhi kualitas bermain sekalipun saat ini mereka ditangani Xavi Hernandez sang legenda.
Akhirnya, yang sering terjadi, mengutip ESPN, manakala Barca menghadapi Bayern maka klub Jerman itu yang senantiasa tampil lebih kuat, lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih terlatih.
Dan Barcelona juga kalah produktif. Bayangkan saja dalam enam pertandingan melawan Dynamo Kiev, Benfica dan Bayern, Barca hanya bisa mencetak dua gol, padahal saat bersamaan Bayern sudah membuat 22 gol.
Dalam semua kompetisi musim ini, Barca hanya bisa memasukkan 22 gol dan jumlah ini masih kalah dibandingkan dengan total 27 gol yang dibuat Robert Lewandowski seorang sepanjang musim ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif