SuaraJawaTengah.id - Kementerian Pertanian membidik 25 persen dari total kebutuhan pasar bawang putih nasional. Pasar dalam negeri saat ini didominasi bawang putih impor.
Indonesia pernah mencapai swasembada bawang putih sekitar tahun 1994. Sentra penanaman bawang putih saat itu tersebar di 100 kabupaten dan hanya 10 persen kebutuhan bawang putih yang dipenuhi dari impor.
Kondisi itu bertahan hingga tahun 1998. Krisis moneter dan dibukanya pedagangan bebas impor, menyebabkan harga jual bawang putih lokal kalah bersaing.
“Tahun 1998 kemampuan suplai (bawang putih) kita bisa 95 sampai 98 persen. Hari ini sebaliknya, kita hanya memegang 5 sampai 6 persen dari pasar bawang putih nasional,” kata Hanang Dwi Atmojo, Pengawas Mutu Hasil Pertanian pada Kementerian Pertanian, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Manfaat Bawang Putih untuk Pria, Ampuh Cegah Impotensi hingga Bikin Wanita Tertarik
Menurut Hanang, capaian minimal 25 persen pasar bawang putih bisa dicapai dengan memenuhi sejumlah syarat. Antara lain dengan menambah ukuran umbi dan gencar menyosialisasikan konsumsi bawang putih lokal.
Selain itu biaya produksi bawang putih lokal juga perlu ditekan. Sebab ongkos tanam yang tinggi menyebabkan harga jual bawang putih lokal lebih mahal dibanding bawang putih impor.
“Dengan break event point (BEP) sekarang untuk produksi bawang putih yang masih tinggi. Sehingga tidak mampu bersaing dengan harga bawang putih impor. Itu yang kami coba untuk menyamakan," paparnya.
Loyalitas konsumen juga perlu ditingkatkan agar jumlah serapan bawang putih lokal di pasaran meningkat.
“Itu nanti baru ketemu setelah kita bisa bersaing di biaya produksi. Walaupun ukuran umbi sedikit lebih kecil, petani bisa kembali bersaing,” ujar Hanang.
Baca Juga: 8 Tempat Rafting di Indonesia, Cara Seru Terbaik untuk Menguji Adrenalin
Kebutuhan bawang putih nasional saat ini 580 ribu-600 ribu ton per tahun. Lebih dari 95 persen kebutuhan bawang putih nasional dipenuhi dari impor.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Banyak Spekulan Nakal, Harga Bawang Putih Jauh Lebih Mahal Dijual Rp 40-45 Ribu
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah
-
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Indo Tropikal Sukses Tembus Pasar Ekspor
-
Hubungan Gelap Berujung Maut: Oknum Polisi Jateng Dipecat Usai Aniaya Bayi hingga Tewas
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi