Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 22 Desember 2021 | 11:39 WIB
Manisan kulit jeruk yang menyegarkan dan bernutrisi olahan ibu-ibu UKM di Banjarnegara. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka kulit jeruk bisa diolah menjadi camilan yang enak dikonsumsi. Hal itu terlihat di Banjarnegara di mana kulit jeruk yang selama ini dibuang begitu saja diolah menjadi manisan warna warni.

Selama ini, kulit jeruk hanya dianggap sebagai limbah setelah diambil dagingnya atau diperas airnya. Sekelompok ibu-ibu UKM Syafida Banjarnegara mengolah kulit jeruk menjadi manisan dengan rasa dan tampilan yang menarik.

Jika dilihat sekilas, potongan kecil warna warni bernuansa natal ini tidak nampak seperti kulit jeruk. Apalagi ditambah dengan taburan gula yang menjadikan manisan ini tampak menggiurkan.

Pembuat manisan kulit jeruk, Supri Endang Susilowati mengatakan dirinya mendapatkan ide ketika dirinya sedang membuat sari jeruk lemon. Sisa produksi sari jeruk lemon yang sudah ia geluti ternyata menyisakan keresahan.

Baca Juga: Pohon Natal Setinggi 12 Meter Hiasi Pusat Perbelanjaan di Medan

"Saya kan membuat sari lemon murni, habis diambil airnya kulitnya numpuk. sayang kalau mubazir. Nah disitulah muncul ide untuk memanfaatkan limbah kulit jeruk," ungkap dia kepada Suarajawatengah.id, Selasa (22/12/2021).

Ia juga menyebut, kandungan nutrisi buah selain ada pada daging dan air juga ada pada kulitnya. Kulit lemon mengandung vitamin C, mineral dan serat yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

"Karena kulit jeruk lemon punya nutrisi bagus untuk kesehatan jadi kita olah agar tidak sia sia," ujar dia.

Bahan baku untuk pembuatan manisan ini adalah kulit jeruk yang masih segar. Sementara proses pembuatan manisan kulit jeruk lemon hampir sama dengan membuat manisan pada umumnya.

"Kualitas kulit harus fresh , kalau dibiarkan sehari saja sudah busuk. Pokoknya setelah jeruk diperas kulitnya langsung diolah," tutur Endang.

Baca Juga: Viral Pohon Natal Unik Bikin Salfok, Warganet Auto Ngeluh Lihat Isinya: Mahal Banget Gaes

Mula mula kulit jeruk yang sudah dipilah, dicuci hingga bersih kemudian rendam dengan air kapur sirih.
Setelah direndam selama kurang lebih empat jam, angkat kulit jeruk dan bilas dengan air bersih.

Kemudian kulit jeruk dimasak dengan air gula dan beri pewarna makanan sesuai selera lalu aduk. "Setelah air gula menyusut dan meresap pada kulit jeruk, kemudian taburi gula pasir kemudian jemur hingga kering," terang dia.

Untuk saat ini, produksi manisan kulit lemon masih terbatas. Hal itu dikarenakan oleh ketersediaan bahan baku.

"Kami belum ready stok. Kemarin sempat ada pesanan tapi kami masih mencari bahan baku. Karena ide awal kami memanfaatkan yang tadinya terbuang. Jadi selama ini saya produksi manisan kulit jeruk pas bikin sari lemon," ungkap Endang.

Salah satu penikmat manisan, Darno menyebut rasa manisan kulit jeruk unik dan tidak menyisakan rasa pahit. Menurut dia, tampilan manisan juga sangat cocok untuk camilan hari raya natal.

"Rasanya manis dan segar. Karena ini dari bahan kulit jeruk asli jadi aroma dan rasanya jeruk banget, jadi bukan perisa. Dan ini cocok untuk natal sebagai camilan atau hampers," ungkap dia saat pameran produk UKM binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Pendopo Dipayudha Adigraha Banjarnegara.

Manisan kulit jeruk dijual dalam cup 100 gram dan 150 gram. Untuk kemasan 100 gram dijual dengan harga Rp 10 ribu dan kemasan 150 gram dijual dengan harga Rp 15 ribu.

Manisan kulit jeruk adalah salah satu dari ratusan produk UMKM lainnya yang mengikuti pelatihan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang dicanangkan oleh PNM.

Pimpinan Cabang PNM Banjarnegara, Heri Purwosatriawan mengatakan program PKU adalah salah satu upaya untuk membantu perekonomian nasabah yang memiliki produk UKM.

"Kami selalu melakukan pembinaan dan pendampingan kepada nasabah yang memiliki usaha kemudian melihat kebutuhan seperti pemasaran atau di kualitas produk ada juga packing. Misa seperti sekarang serba digital, konsumen membeli dengan melihat foto, jadi kami beri pelatihan foto produk," kata dia.

Di tempat yang sama, PLH Bupati Banjarnegara, Syamsuddin mengatakan pela usaha mikro di Kabupaten Banjarnegara sudah mulai bangkit ditengah pandemi. Hanya saja, ada tantangan baru yakni harus menembus pasar online.

"Sudah mulai bangkit di tengah pandemi. Dan sekarang ada yang sudah menyentuh pasar online," pungkas dia.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More