Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 26 Desember 2021 | 19:49 WIB
Ilustrasi kriminalitas. Angka kriminalitas di Jateng, menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 cenderung meningkat. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Libur natal 2021 dan tahun baru 2022 ternyata meningkatkan angka kriminalitas di Jawa Tengah (Jateng). 

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, mewakili Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan angka kriminalitas di Jateng, menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 cenderung meningkat.

Iqbal mengaku mendapati sejumlah kasus kejahatan yang dilakukan pada saat umat Kristiani merayakan Natal 2021 di Jateng. Meski demikian, jajaran Polda Jateng telah siaga mengamankan pelaku kejahatan agar ibadah warga tidak terganggu.

Selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, lanjut Iqbal, Polda Jateng menerjunkan 15.900 personel yang ditempatkan pada 279 pos pengamanan. Belasan ribu personel Polri ini bersiaga di pos masing-masing selama masa Operasi Lilin Candi 2021 yang dimulai sejak 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Baca Juga: Aksi Klitih di DIY Kembali Marak, Walikota Jogja: Perilaku Mereka Kategori Kriminalitas

“Bertetapan dengan perayaan Natal 25 Desember kemarin, terjadi 10 tindak kejahatan di seluruh Jateng. Kita telah mengambil langkah-langkah strategis agar ibadah umat Kristiani tak terganggu,” kata Iqbal dikutip dari Solopos.com, Minggu (226/12/2021).

Pria yang pernah menjabat sebagai Kasatlantas Polresta Surakarta ini mengakui jika angka kriminalitas menjelang perayaan Natal relatif meningkat. Tertinggi terjadi pada 20 dan 22 Desember, yakni masing-masing terjadi 14 kasus kejahatan. Sementara pada 18 Desember terjadi lima kasus kejahatan, 19 Desember 5 kasus, 21 Desember tujuh kasus, dan 23 Desember delapan kasus kriminalitas.

“Polisi akan bertindak tegas terhadap semua pelaku kejahatan. Apalagi sampai mengganggu ketertiban masyarakat,” tandas dia.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, mewaspadai meningkatnya aksi kriminalitas pada masa Natal dan Tahun Baru. Kenaikan harga sejumlah bahan pangan serta mobilitas masyarakat yang mulai berjalan normal berpotensi mengundang pelaku kejahatan untuk beraksi kembali.

“Dulu penjahat takut karena masyarakat tinggal di rumah saja karena penerapan PPKM yang ketat. Saat ini 80 persen kegiatan masyarakat sudah berjalan normal. Ini harus diwaspadai karena pelaku kriminal pastinya sudah melihat peluang untuk beraksi lagi,” kata Luthfi.

Baca Juga: Sebulan PPKM Diterapkan, Kapolresta Jogja Klaim Angka Kriminalitas Turun 40 Persen

Untuk itu, dia memerintahkan jajaran Reskrim untuk lebih aktif menghidupkan Kring Serse di wilayahnya. Penggunaan senjata dilaksanakan secara tegas namun terukur sesuai aturan. “Anggota harus all out, jeli mengamati potensi kriminalitas di wilayahnya. Patroli dan amankan kegiatan ibadah dan aset masyarakat sehingga mereka tetap merasa aman selama Nataru,” imbuhnya.

Load More