SuaraJawaTengah.id - NS seorang ustadzah yang diduga dilecehkan oleh pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Demak hanya bisa melakukan pijat saraf karena tak punya biaya ke psikiater.
Diketahui NS merupakan ustadzah sebuah pondok pesantren yang cukup terkenal di Kabupaten Demak. Tahun 2017, NS mulai mengajar di pondok pesantren tersebut.
Dia merupakan pengajar khusus untuk hafalan Al Qur'an. Selain itu dia adalah seorang hafidzoh atau sesorang yang hafal Al-Qur'an.
"Tak punya uang untuk pergi ke psikiater. Hanya mampu ke tukang pijat saraf," jelas suami korban, FI saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Sampai saat ini, NS masih sering kaget ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Ketika mendengar suara pintu, dia terbayang-bayang wajah terduga pelaku yang merupakan pengasuh pondok pesantren tempat dia mengajar.
"Saya juga sering memarahi istri saya kadang-kadang. Karena sering ketakutan kalau ada suara pintu terbuka. Tapi saya memaklumi hal itu," ucapnya.
Untuk itu, NS harus melakukan pijat saraf minimal satu bulan satu kali. Pijat saraf adalah satu-satunya cara agar rasa trauma NS bisa sedikit terobati.
"Mendengar namanya saja dia jantungnya langsung berdetak cepat," ucapnya.
Meski demikian, istrinya mulai lega karena banyak orang yang mulai perhatian terhadap kasusnya yang beberapa hari yang lalu sempat viral di media sosial.
Baca Juga: Bawa-bawa Tentara, Sopir GrabCar Tersangka Pelecehan Seksual Mau Lapor Balik NT Hari Ini
"Sekarang sudah mulai lega, banyak yang membantu. Awalnya memang dia takut karena selalu disalahkan dan difitnah," imbuhnya.
Bantuan Hukum
Kepala Divisi Informasi dan Dokumentasi Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRCKJHAM), Citra Ayu mengatakan, maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual yang terjadi di pondok pesantren, ini seperti fenomena gunung es.
"Pesantren yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi santri untuk menuntut ilmu ini malah sebaliknya, sangat kita sayangkan sekali ya," ujarnya.
Dia berpesan kepada korban agar tak takut untuk bercerita ke orang tedekat terkait kekerasan yang dialami di ponpes. Korban bisa segera lapor ke orang tua atau teman terdekat yang bisa di percaya.
"Jangan takut untuk melawan," pesannya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan