
SuaraJawaTengah.id - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang, merasa senang ketika tahu minyak goreng akan disubsidi oleh pemerintah dan dijual seharga 14.000 perliter.
Sebelumnya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah telah mengambil kebijakan penyediaan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14.000,00 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia.
Minyak goreng kemasan sederhana dengan harga khusus tersebut akan disediakan sebanyak 1,2 miliar liter selama jangka waktu 6 bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Anggaran yang disediakan untuk subsidi minyak goreng sebesar Rp 3,6 triliun yang berasal dari anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2022 ini.
Pedagang Pecel dan Gorengan di Ungaran, Rohan (50) berharap program subsidi yang dibuat oleh pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng di pasaran saat ini yang sulit terjangkau masyarakat.
"Senanglah kalau disubsidi, Alhamdulillah sekali, jadi harga minyak goreng bisa turun di pasaran," ujar Rohan di sela-sela acara Borong Usaha yang diadakan oleh UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto di Alun-alun Bung Karno, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (12/1/2022).
![Pelaku UMKM di Kabupaten Semarang saat menjajakan daganganya di Kabupaten Semarang. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/13/91530-pelaku-umkm-di-kabupaten-semarang.jpg)
Rohan mengaku, semenjak harga minyak goreng naik, ia harus menambah modal untuk membeli minyak, sedangkan dagangannya cenderung sepi pengunjung. Sebelum harga minyak naik, Rohan mengatakan, dirinya mampu membuat sebanyak 5kg gorengan, sekarang ia cuma bisa membuat paling banyak 3kg gorengan.
Keuntungan yang ia dapat pun hanya pas-pasan untuk menghidupi istri dan tiga anaknya. Agar tidak rugi, Rohan juga terpaksa untuk mengurangi porsi pecel dan gorengannya, karena ia tak berani menaikkan harga dagangannya.
"Gak sanggup beli minyaknya, makin banyak keluar modal, untungnya cuma sedikit," imbuh Rohan. Rohan pun meminta agar subsidi minyak goreng bisa segera direalisasikan.
Baca Juga: Sembilan Ribu Liter Minyak Goreng Subsidi Siap Disalurkan ke Riau
Hal senada juga disampaikan oleh Pipit (37), pedagang batagor dan siomay, asal Gunung Pati, Kabupaten Semarang. Ia berharap program subsidi minyak goreng segera terealisasi. Menurutnya, program tersebut mampu membuat harga minyak goreng stabil.
Ibu dari dua anak itu menjelaskan, saat ini harga minyak goreng di pasaran mencapai Rp 22.000, harga itu naik dari sebelumnya yang hanya Rp 11.000. Kenaikan harga minyak tersebut terpaksa membuat Pipit mengeluarkan modal berdagang lebih banyak dari sebelumnya, dengan untung yang minim.
"Ya semoga subsidi minyak goreng bisa cepet diterapin, biar harga minyak itu stabil lagi," kata Pipit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Anjloknya Argo Bromo Anggrek: Jalur Sudah Dibuka, Puluhan Kereta di Semarang Tetap Batal Berangkat
-
BRI Serahkan Bantuan Ambulans untuk Politeknik Energi dan Mineral Akamigas lewat Program TJSL
-
14 Tahun Mencari Jalan Keluar, Sabrang Letto: Indonesia Terjebak 'Deadlock Stupidity''
-
Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Lintas Selatan Jawa Lumpuh! 20 Perjalanan Dibatalkan Hari Ini
-
Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Wamendagri Bima Arya: Itu Bentuk Kritik dan Harapan