SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca di Jawa Tengah.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pumpunan angin muncul di Laut Jawa memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng.
"Kalau dilihat dari dinamika atmosfer memang pumpunan anginnya sekarang bergeser ke utara Pulau Jawa, yakni di Laut Jawa. Jadi sekarang ada pumpunan atau pertemuan angin di Laut Jawa," katanya di Cilacap, Jumat siang (28/1/2022).
Ia mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan wilayah Jateng bagian utara lebih banyak terjadi hujan, sedangkan di Jateng bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng jarang terjadi hujan atau seperti saat pergantian musim (transisi/pancaroba, red.).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 28 Januari: Siang Sebagian Wilayah DKI Hujan Ringan
Selain itu, kata dia, di wilayah Australia bagian utara juga terdapat daerah pusat tekanan rendah yang turut memengaruhi di Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng dalam beberapa hari terakhir.
Akan tetapi dari dua faktor tersebut, lanjut dia, pumpunan angin di Laut Jawa yang paling memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng.
"Jadi akhirnya yang menonjol ya faktor lokalnya. Artinya, pemanasan lokalnya yang kuat, tidak tersapu angin, menjadi awan hujan, sehingga hujannya sekarang cenderung lokal, tidak lama, dan tidak merata. Misalnya di wilayah Kroya hujan deras, tetapi di Kota Cilacap enggak hujan, seperti halnya saat masa transisi atau pergantian musim," katanya menjelaskan.
Ia memperkirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga satu pekan ke depan seiring dengan pergeseran pertemuan anginnya ke wilayah Jawa, sehingga hujannya akan kembali merata.
Terkait dengan kondisi cuaca di wilayah perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh mengatakan hingga saat ini masih dipengaruhi puncak musim angin barat, sehingga gelombang tinggi masih berpeluang terjadi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 28 Januari 2022
"Musim angin baratan ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Maret seiring dengan datangnya masa transisi menuju musim angin timuran maupun musim kemarau pada bulan April," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan maupun masyarakat di pesisir pantai selatan Jabar-DIY untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi.
[ANTARA]
Berita Terkait
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Pangandaran Diguncang Gempa M 5.0, Getarannya Dirasakan hingga ke Sukabumi
-
Sukabumi Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo Malam Ini, Kawasan Jakarta dan Bandung Ikut Bergetar
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan