SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan perayaan Imlek 2573 di Ibu Kota Jawa Tengah berjalan sesuai protokol kesehatan (Prokes).
Hal itu disampaikan setelah Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu berkeliling ke sejumlah Klenteng, di antaranya Klenteng Tay Kak Sie, Klenteng Tjie Lam Tjay, Klenteng Grajen, dan Klenteng Sam Poo Kong.
"Kami dengan teman-teman Forkopimda pagi ini berkeliling ke sejumlah Klenteng yang ada di Kota Semarang. Sama-sama kita memastikan situasi klenteng berjalan dengan baik, kemudian jemaatnya juga bisa menjalankan ibadah dengan lancar, khidmat," tutur Hendi di Kota Semarang (1/2/2022).
Tak hanya terkait penerapan prokes, Hendi dalam pantauannya juga mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan vaksinasi di salah satu Klenteng, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Imlek.
"Yang menarik bahwa di Tjie Lam Tjay ini ada kegiatan vaksin booster yang disiapkan kerja sama klenteng dengan Dokkes nya Polda Jateng. Ada 1.000 vaksin yang disiapkan," terang Wali Kota Semarang tersebut.
Menurutnya, program vaksin booster yang dilaksanakan oleh berbagai komponen masyarakat menjadi sebuah kontribusi yang luar biasa untuk kota Semarang. Pasalnya, Hendi menuturkan jika saat ini angka kasus Covid di Kota Semarang mulai mengalami kenaikan.
"Tapi kalau percepatan vaksin terus dilakukan, Insyaa Allah persoalan Covid ini bisa kita selesaikan dengan baik," lanjutnya.
Tercatat, saat ini kasus Covid di Kota Semarang sebanyak 68 orang. Perbandingannya, terang Hendi lebih banyak yang dari dalam Kota Semarang, yaitu 48 orang, sedangkan 20 orang dari luar kota Semarang.
"Tapi umumnya tingkat kesembuhannya juga cepat, seperti contoh yang kemarin 25 dari hasil tracing positif, tapi yang sembuh 11. Jadi yang sembuh maupun yang kena Covid hari ini jumlahnya sama-sama berimbang," ungkap wali kota.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2022, Polda Jateng Cek Kelenteng Hok Hoo Bio Wonosobo
Abai protokol kesehatan, menurut Hendi menjadi penyebab kenaikan kasus Covid yang terjadi di Kota Semarang, terutama masuknya dari para pelaku perjalanan. Beberapa contoh masyarakat yang terkena umumnya berasal dari luar kota atau dari perjalanan jauh.
Berita Terkait
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
-
Kompak Tersangka, Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Resmi Ditahan KPK
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025