SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan terkait melonjaknya harga minyak goreng.
Terutama pedagang kaki lima yang setiap harinya menggunakan minyak goreng jelas sangat dipusingkan dengan kenaikan harga tersebut.
Permasalahan minyak goreng tak sampai disitu saja, meski sudah disubsidi pemerintah. Nyatanya di lapangan, masyarakat masih kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah.
Menanggapi sejumlah permasalahan di atas, ekonom senior Rizal Ramli turut buka suara. Menurutnya, kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng di berbagai Indonesia. Karena ketidak becusan menteri Presiden Joko Widodo.
Mantan Menteri Perekonomian ini menilai setidaknya ada dua menteri di kabinet kerja yang bertanggungjawab atas permasalahan minyak goreng tersebut.
Rizal Ramli pun tak segan menyemprot Menteri Perdagangan M. Lutfi dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto yang bisa menangani permasalahan tersebut.
Selain itu, Rizal Ramli juga menyoroti kinerja Airlangga Hartarto yang sibuk mempersiapkan diri untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang mengurusi persoalan minyak goreng.
"Selain tanggung jawab langsung Menteri Perdagangan, ini (minyak goreng) adalah tanggung jawab Menko Perekonomian," cuit Rizal Ramli melakui akun twitternya.
"(Airlangga Hartarto) Kemana ya ? Apa lagi sibuk masang baliho. Ntar diturunin Kang Dudung loh," sambung Rizal Ramli.
Baca Juga: Harga Melonjak, Produsen Minyak Goreng Dipanggil KPPU Terkait Dugaan Kartel
Sontak saja cuitan Rizal Ramli tersebut langsung diserbu komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut kecewa dengan pemerintah. Karena bisa terjadi kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
"Baru minyak goreng, pemerintah sudah tak berdaya menghadapinya. Bagaimana kalau menghadapi penjajah," ujar akun @maganda**.
"Pemerintah konyol ini bisanya operasi pasar, terus di gembar-gembor di media.Kenyataaannya minyak goreng tetap sulit dicari. dimana-mana antri," celetuk akun @Julian30**.
"Padahal harga tbs kelapa sawit petani udah sempat terjun bebas, lalu siapa yg diuntungkan dalam hal ini," imbuh akun @TonggoSiaha**.
"Berarti pemerintah tak punya kuasa. Yang punya kuasa adalah para kartel. Pemerintah dikendalikan oleh kartel,'' sahut akun @NgudiTjah**.
"Sibuk IKN sampai ngurusin minyak goreng aja terbengkalai," timpal akun @orlinrama**.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital