Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 06 Februari 2022 | 07:14 WIB
Ekonom Senior menyoroti kinerja Menteri Perdagangan dan Menteri Perekonomian terkait persoalan minyak goreng yang dikeluhkan masyarakat (instagram).

SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan terkait melonjaknya harga minyak goreng

Terutama pedagang kaki lima yang setiap harinya menggunakan minyak goreng jelas sangat dipusingkan dengan kenaikan harga tersebut. 

Permasalahan minyak goreng tak sampai disitu saja, meski sudah disubsidi pemerintah. Nyatanya di lapangan, masyarakat masih kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah. 

Menanggapi sejumlah permasalahan di atas, ekonom senior Rizal Ramli turut buka suara. Menurutnya, kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng di berbagai Indonesia. Karena ketidak becusan menteri Presiden Joko Widodo. 

Baca Juga: Harga Melonjak, Produsen Minyak Goreng Dipanggil KPPU Terkait Dugaan Kartel

Mantan Menteri Perekonomian ini menilai setidaknya ada dua menteri di kabinet kerja yang bertanggungjawab atas permasalahan minyak goreng tersebut. 

Rizal Ramli pun tak segan menyemprot Menteri Perdagangan M. Lutfi dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto yang bisa menangani permasalahan tersebut. 

Selain itu, Rizal Ramli juga menyoroti kinerja Airlangga Hartarto yang sibuk mempersiapkan diri untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang mengurusi persoalan minyak goreng. 

"Selain tanggung jawab langsung Menteri Perdagangan, ini (minyak goreng) adalah tanggung jawab Menko Perekonomian," cuit Rizal Ramli melakui akun twitternya. 

 "(Airlangga Hartarto) Kemana ya ? Apa lagi sibuk masang baliho. Ntar diturunin Kang Dudung loh," sambung Rizal Ramli. 

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Harga Lama Masih Banyak, Pedagang di Kabupaten Mojokerto Minta Subsidi

Sontak saja cuitan Rizal Ramli tersebut langsung diserbu komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut kecewa dengan pemerintah. Karena bisa terjadi kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng di masyarakat. 

"Baru minyak goreng, pemerintah sudah tak berdaya menghadapinya. Bagaimana kalau menghadapi penjajah," ujar akun @maganda**. 

"Pemerintah konyol ini bisanya operasi pasar, terus di gembar-gembor di media.Kenyataaannya minyak goreng tetap sulit dicari. dimana-mana antri," celetuk akun @Julian30**. 

"Padahal harga tbs kelapa sawit petani udah sempat terjun bebas, lalu siapa yg diuntungkan dalam hal ini," imbuh akun @TonggoSiaha**. 

"Berarti pemerintah tak punya kuasa. Yang punya kuasa adalah para kartel. Pemerintah dikendalikan oleh kartel,'' sahut akun @NgudiTjah**. 

"Sibuk IKN sampai ngurusin minyak goreng aja terbengkalai," timpal akun @orlinrama**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More