SuaraJawaTengah.id - Tahun baru Imlek rupanya tidak hanya dirayakan di Klenteng atau rumah pribadi warga Tionghoa. Di Magelang misalnya, ada misa menyambut imlek.
Umat Katolik Gereja Santo Antonius Padua Muntilan, Kabupaten Magelang, menggelar misa perayaan Imlek 2573 untuk menunjukkan toleransi dan keterbukaan gereja.
Panitia misa Imlek Gereja Katolik Santo Antonius Padua, Ardi Pramono, dalam siaran pers di Magelang, Minggu, mengatakan tema perayaan misa adalah Zhong Yong atau hidup di tengah sempurna.
"Maksud dari tema ini adalah mengajak seluruh warga Indonesia, tidak cuma keturunan Tionghoa di Indonesia, untuk belajar berdiri di tengah. Dalam artian, harus belajar memahami budaya dan agama lain, perspektif lain, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang saling memahami satu sama lain. Tidak dapat dipungkiri, toleransi sangat penting dewasa ini," kata Ardi dikutip dari ANTARA Minggu (6/2/20022).
Baca Juga: Imbas Kerumunan Barongsai saat Imlek, Mal Festival Citylink Bandung Disegel
Dalam perayaan misa Imlek ini, panitia terdiri atas berbagai kalangan, tidak hanya warga Tionghoa saja. Kalangan muda juga banyak terlibat.
Menurut Ardi hal ini dimaksudkan agar terjadi regenerasi dari generasi senior ke generasi yang lebih muda. Harapannya, misa Imlek ini bisa terus berjalan dari tahun ke tahun.
Dalam kegiatan misa Imlek ini juga dilakukan makan bersama dan pertunjukan barongsai. Namun, tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Umat yang bisa menghadiri misa adalah yang memiliki tiket masuk. Tiket sudah dibagikan beberapa hari sebelumnya lewat ketua lingkungan dan penerimanya harus bisa menjamin dalam keadaan yang sehat.
Ia berharap dengan adanya protokol kesehatan yang ketat, perayaan Imlek bisa berlangsung meriah tanpa ada kekhawatiran penularan COVID-19.
"Kami usahakan yang terbaik, masyarakat dan umat berhak untuk merasakan kebahagiaan yang membangkitkan optimisme di tengah pandemi yang tak kunjung selesai," katanya.
Baca Juga: Kisah Keluarga Artis Putri Titian: Islam, Namun Rayakan Imlek hingga Anak Masuk Sekolah Kristen
Dalam misa Imlek ini, bukan hanya pakaian serba merah dan ornamen oriental menghiasi lingkungan gereja, kutbah yang diberikan oleh Romo Paroki Paulus Agung Wijayanto dilakukan dengan menggunakan bahasa Tionghoa yang kemudian diterjemahkan dengan bahasa Indonesia.
Berita Terkait
-
Taj Yasin Minta Jaga Kualitas Makanan Program MBG: Bukan Sekadar Bagi-bagi Makan!
-
Gubernur Jateng Bakal Revitalisasi Asrama Haji Donohudan
-
Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Gelar Pameran Government Auto Show Ngopeni Nglakoni
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2025, Kapan Batas Akhirnya?
-
Ahmad Luthfi Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Tingkatkan Layanan Digital BRI, Super Apps BRImo Hadir dengan Multibahasa
-
Link Saldo DANA Kaget Sabtu 19 April 2025: Rebut Kesempatan dapat Uang hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
Keutamaan Surat YasinAyat 9, Mampu Lindungi Diri dari Jin dan Setan
-
Segera Klaim! Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Hadirkan Semangat Berbagi di Era Dompet Digital