SuaraJawaTengah.id - Para pebalap MotoGP mengungkapkan kesan yang beragam setelah menjajal Sirkuit Pertamina Mandalika untuk pertama kalinya saat trek di Pulau Lombok itu menjadi arena tes pramusim selama tiga hari pada akhir pekan ini.
Sebagian mengagumi dan mengagumi layout sirkuit sepanjang 4,3km tersebut, namun pengalaman berkendara mereka sempat terganggu dengan kondisi lintasan yang kotor pada hari pertama tes.
Selain itu, mereka juga mengunggah keindahan sirkuit Mandalika di media sosial. Secara tidak langsung tentu saja menjadi promosi wisata di dunia.
"Saya rasa sirkuit ini memiliki karakteristik tersendiri, berbeda dari trek lain," kata Pol Espargaro dikutip dari ANTARA yang tampil tercepat di hari pertama, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Alex Rins Ingin Suzuki Benahi Aerodinamika di Sirkuit Mandalika
"Di backstraight ada area dengan perubahan arah yang cepat yang sangat menuntut fisik, tapi juga motor harus bereaksi cepat dengan perubahan arah itu.
"Pada saat yang sama dibutuhkan juga stabilitas karena banyak tikungan cepat di sini," kata pebalap tim Repsol Honda itu.
"Pada hari pertama, treknya tidak cukup bersih agar cepat, saya rasa masih ada sekitar dua detik yang bisa diperbaiki apabila treknya benar-benar bersih."
Sementara itu, juara dunia musim lalu Fabio Quartararo mengaku Sirkuit Mandalika memiliki sedikit kemiripan dengan trek lain.
"Saya rasa sirkuit ini seperti Qatar dan Thailand, dengan sedikit sentuhan Argentina di titik pengereman terakhir yang berat," kata pebalap Yamaha itu.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Dianggap Kotor Dan Berdebu Membuat Balapan Sempat Dihentikan
"Saya rasa ini memiliki perpaduan tikungan yang baik. Saya tidak melihat trek tertentu sebagai treknya Yamaha, karena saya rasa itu suatu kesalahan. Saya melihat ini suatu sirkuit yang normal, dan saya akan mencoba yang terbaik, ini mentalitas terbaik."
Alex Rins dari tim Suzuki menjalani hari pertama yang positif namun menyikapi kondisi trek yang kurang optimal.
"Menyenangkan membalap di trek baru ini dan jujur layoutnya luar biasa," kata Rins.
"Pada awalnya, lintasan sedikit kotor, tidak ada daya cengkeram, dan itu cukup sulit serta membahayakan, tapi saya rasa karena sudah berhari-hari tidak ada yang membalap di sini dan dengan konstruksi yang sedang berjalan, itu normal."
Sementara itu, rekan satu timnya di Suzuki Joan Mir, menikmati kombinasi tikungan cepat dan lambat di Mandalika.
"Ada sejumlah bagian yang saya suka, khususnya di sektor dua yang sangat cepat," kata juara dunia 2020 itu.
"Anda tidak menyangka ini, terutama karena sektor pertama dan terakhir lebih lambat. Ini kombinasi yang baik, saya menikmatinya," kata Mir.
"Trek ini tidak terlalu buruk (untuk Suzuki), biasanya trek yang memiliki banyak perubahan arah dan mengalir cocok dengan motor kami, dan trek ini, khususnya di sektor dua dan tiga mengalir."
Tidak mudah untuk menyalip di Mandalika, kata Mir, namun sektor dua menawarkan sejumlah peluang overtaking bila pebalap mempersiapkan diri memasuki tikungan dan memiliki pengereman yang baik.
"Di sini sangat penting memiliki start yang baik, tapi tetap akan ada peluang menyalip," kata Mir menambahkan.
Juara dunia delapan kali Marc Marquez, sementara itu tidak kesulitan memilih jalur balap yang ia sukai di Mandalika meskipun kondisi trek cukup menyulitkan hari itu.
"Pada mulanya kotor dan menjadi semakin baik seiring berjalannya hari," kata Marquez.
"Saya tidak mengalami kesulitan menemukan garis balap yang baik karena mudah melihat di mana karet dari ban (yang menempel di aspal) berada.
"Saya suka sektor pertama dan keempat, ini sirkuit yang menarik."
Dibangun di pesisir selatan pulau Lombok yang memiliki topografi yang unik, pemandangan di Sirkuit Mandalika juga memukau pebalap Ducati Jack Miller.
"Semuanya berbeda. Tidak ada sirkuit yang memiliki pegunungan di sekelilingnya, itu cukup keren," kata sang pebalap Australia.
"Tapi sangat menyenangkan, ini trek baru dan fantastis. Segera setelah lintasan dibersihkan dari debu dari konstruksi, membalap di sini menjadi jauh lebih menyenangkan. Perubahan arah yang cepat di tikungan 7,8,9, sangat menyenangkan."
Para pebalap akan menghabiskan waktu di Mandalika hingga Minggu, untuk meneruskan pengembangan motor baru mereka, menemukan limit dan setup yang tepat sebelum balapan pembuka musim di Qatar pada 6 Maret nanti dan kembali lagi ke Lombok dua pekan berselang untuk Grand Prix Indonesia.
Promosi Wisata
Sementara itu anggota Komisi X DPR RI, A.S. Sukawijaya atau yang kerap disapa Yoyok Sukawi ini ingin para riders bisa menjadi pemacu promosi pariwisata Indonesia, khususnya di bidang sport tourism karena penggabungan even olahraga dan pariwisata.
“Beberapa hari terakhir sosial media cukup ramai dengan unggahan-unggahan para pembalap motoGP tentang keindahan Lombok. Ini salah satu ajang promosi pariwisata Indonesia. Selain Bali, Indonesia itu luas dan banyak kawasan yang cukup indah. Salah satunya ya Mandalika beserta kawasan di NTB,” ujar Yoyok Sukawi dari keterangan tertulis. .
“Ini menandakan Indonesia harus lebih banyak dan harus mampu menggelar even-even internasional sepeti motoGP karena potensi sport tourism untuk mengangkat ekonomi Indonesia sangat besar,” imbuhnya.
Yoyok Sukawi lantas menambahkan, di tengah hingar bingar motoGP, ia kembali menggaris bawahi bahwa infrastruktur di dunia olahraga begitu penting untuk mengangkat pariwisata atau pun potensi lainnya yang dimiliki Indonesia.
“Mandalika itu infrastruktur sudah oke. Semoga ke depan tak hanya ajang balap, ajang olahraga lainnya juga sama. Infrastruktur itu harus diperhatikan supaya penggabungan potensi olahraga dan pariwisata untuk kebangkitan ekonomi benar-benar bisa terjadi,” kata Yoyok Sukawi.
Indonesia sendiri dalam beberapa tahun ke depan memang berkesempatan untuk menjadi even olahraga internasional.
Selain motoGP, Indonesia tahun depan juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 serta Piala Dunia Basket.
“Ini saatnya melalui olahraga Indonesia bisa promosi pariwisata dan hal-hal lainnya. Semoga pemerintah bersama stakeholder yang terlibat bisa memaksimalkan kesempatan ini untuk membangkitkan ekonomi kita yang terpuruk karena pandemi,” pungkas Yoyok Sukawi.
Berita Terkait
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Beli Tiket Race Sepang Grand Prix of Malaysia 2025 Makin Hemat Lewat BRImo
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Usulan Aprilia Kembali Dapat Penolakan, Kemarin Ducati Sekarang Jack Miller
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Pemutihan Pajak Kendaraan: Nafas Baru bagi Warga, Jadi Pendongkrak PAD Jawa Tengah
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI