SuaraJawaTengah.id - Warga di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang dihebohkan dengan kasus pemerkosaan yang dialami gadis penyandang disabilitas mental. Parahnya, aksi bejat yang diketahui dilakukan tukang kredit keliling tersebut dilakukan hingga empat kali.
Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan, pemerkosaan terjadi di rumah tersangka pada Januari, April, Juni, dan Agustus 2020. Ia mengemukakan, korban dan tersangka bertetangga dekat.
“Identitas korban adalah saudari A usia 25 tahun belum bekerja. Alamat Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Dengan tersangka saudara PR usia 58 tahun pekerjaan kredit keliling alamat Kecamatan Salam,” kata AKBP Sajarod di Markas Polres Magelang pada Rabu (16/2/2022).
Sajarod mengemukakan, kronologis kejadian tersebut kali pertama terjadi pada Januari 2020. Saat itu, korban diminta ibunya untuk menjemput istri tersangka di rumahnya. Istri PR bekerja pada ibu korban yang membuka usaha makanan kecil. Ketika masuk ke rumah, ternyata istri tersangka sudah berangkat ke tempat kerja.
Ketika korban sampai di rumah, kondisinya kondisi sepi dan hanya ditemui tersangka seorang diri.
“Sehingga niat jahat dari tersangka muncul. Korban ditarik ke kamar lalu diperkosa dengan cara membekap mulut terlebih dahulu. Mengancam korban apabila tidak dilayani akan dipukuli,” ujarnya.
Pun akhirnya, tindakan bejat itu diulangi tersangka pada April, Juni, dan Agustus 2020. Kejadian tersebut akhirnya terungkap karena ibu korban mencurigai perut anaknya yang membesar. Setelah diperiksakan ke puskesmas, diketahui korban sudah hamil enam bulan.
“Korban ditanya siapa yang melakukan perbuatan tersebut. Korban menyatakan pelaku tersangka PR. Ibu korban langsung mendatangi Polres untuk melaporkan kejadian tersebut dan ditangani unit PPA.”
Pemeriksaan polisi melibatkan pendamping disabilitas dan psikolog karena korban adalah penyandang disabilitas mental. Setelah bayi yang dikandung lahir, polisi melakukan tes DNA untuk memastikan ayah korban.
“Selain itu, kami juga meminta keterangan saksi ahli dan melakukan tes DNA. Hasil tes DNA identik, bahwasannya bayi yang dikandung adalah hasil dari persetubuhan (pemerkosaan) oleh tersangka,” ujar Kapolres.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, alasan tersangka melakukan pemerkosaan salah satunya karena korban adalah penyandang disabilitas mental. Tersangka merasa korban tidak akan melaporkan pemerkosaan tersebut.
“Jadi karena korban menderita disabilitas, itu dimanfaatkan oleh tersangka sehingga (dinilai) korban tidak mengetahui apakah perbuatan itu perlu dilaporkan atau tidak,” ujar Kasatreskrim Polres Magelang, AKP M Alfan Armin.
Kini, tersangka PR dijerat Pasal 285 KUHP atau Pasal 286 KUHP tentang pidana melakukan kekerasan dan pemerkosaan. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
3 Kasus Kekerasan Seksual yang Divonis Hukuman Kebiri, Ada yang Nekat Perkosa Belasan Anak di Bawah Umur
-
Pertimbangan Terhadap Psikologis Korban, Bayi yang Lahir dari Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Dititipkan Ke Pemprov
-
Dipaksa Minum Miras, Gadis 17 Tahun Ini Diperkosa Mahasiswa asal Lampung Timur
-
Bermula Cari Pinjaman Rp 500 Ribu, Gadis 16 Tahun Dihabisi di Kebun Sawit Siak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72