Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Februari 2022 | 07:43 WIB
Dalang muda Gibran Papadimitriou (Ki Kawipujo Permadi) mementaskan lakon "Nakula Sadewa Murca" di Museum Wayang, Jakarta, Sabtu (9/11). [Suara.com/Arya Manggala]

SuaraJawaTengah.id - Akhir-akhir ini wayang mendadak jadi perbincangan hangat di jagat media sosial. Hal tersebut buntut dari ceramah ustaz Khalid Basalamah yang mengharamkan umat muslim memainkan wayang. 

Selain itu, ustaz Khalid Basalamah juga meminta wayang untuk dimusnahkan. Padahal wayang merupakan peninggalan leluhur bangsa Indonesia. 

Pernyataan kontroversi ustaz Khalid Basalamah itu jelas memancing kemarahan publik. Banyak pihak khususnya para seniman yang tak terima dengan pernyataan ustaz Khalid Baslamah yang mengharamkan wayang tersebut. 

Menanggapi polemik tersebut, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Ahmad Bahauddin atau biasa disapa Gus Baha pernah berceramah tentang wayang. 

Baca Juga: Bukan Merupakan Benda Haram, Wayang Sudah Diakui Sebagai Budaya Dunia

Menurut Gus Baha di zaman walisongo permalasalahan wayang pernah diperdebatkan. Sebab Sunan Giri mengharamkan penggunaan wayang sebagai media dakwah yang dilakukan Sunan Kalijaga. 

"Sunan Kalijaga saking inginnya berdakwah sampai membuat wayang Thengul, itu wayang berbentuk orang. Sunan Giri tidak terima, haram hukumnya membuat patung," ujar Gus Baha seperti dikutip dari ungggahan video di akun twitter @UmarHasibuan777. 

"Kalau membuat patung nanti di akhirat disuruh memberi nyawa. Sunan Kalijaga agak tidak tau hukum, karena mantan preman jadi wali," sambungnya. 

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan perdebatan hukum wayang antara Sunan Giri dan Sunan Kalijaga akhirnya ditengahi oleh Sunan Kudus.

"Akhirnya masalah wayang ditengah-tengahi oleh Sunan Kudus yang lebih alim. Wayang itu dipeokkan, lalu jadi wayang kulit. Karena wayang thengul itu berbentuk patung," jelasnya. 

Baca Juga: Ogah Panggil Khalid Basalamah Ustaz, Sandy Tumiwa: Dia Artis

"Jadi dari dulu itu sudah ada, hukum fikih yang diakalin. Makanya saya pintar mengakali hukum fikih," tandasnya. 

Sontak saja unggaham Gus Umar ini langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan ragam tanggapan. 

"Masalah pro kontra wayang bukan masalah baru ya buat apa ditanggapi. Santai aja yang setuju oke, nggak setuju terserah saja. Sama dengan rokok, di beberapa negara Islam rokok diharamkan," ujar akun @totosa**. 

"Setuju, Gus. Beda pendapat wajar, apalagi di negara demokrasi. Yang gak wajar ketika lapor polisi, goreng sana-sini isunya. Justru mecah belah ummat. Toh, ustaz Khalid menyampaikan pendapatnya dengan cara santun. Dewasalah menerima perbedaan pendapat," ujar akun @muazzam**. 

"Sunan Kalijaga minta fatwa, Sunan Giri haramkan karena wayang menyerupai berhala, solusi dari sunan Kudus yang ahli fiqh, wayang dipipihkan (jadi wayang kulit)," ungkap akun @gunaditau**. 

"Kita harus akui bahwa Gus Baha memang jenius," sahut akun @dirknu**. 

"Enak dengar ngajinya Gus Baha. Tidak seperti Gus Miftah, malah nyindir-nyindir pakai mau menggelar wayang di pondoknya," timpal akun @heriyan5352**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More