Dr. Beran menambahkan, kunci dalam memerangi COVID-19 yakni pencegahan daripada pengobatan, antara lain vaksinasi, mempraktikkan jarak fisik, dan memakai masker.
Lalu, apakah vitamin pernah membantu untuk COVID-19? Meskipun vitamin jelas tidak terkait dengan penurunan risiko kematian akibat COVID-19, Anda masih membutuhkan banyak nutrisi ini untuk kesehatan tubuh. Kekurangan salah satu dari zat ini dapat berdampak negatif pada kemampuan sistem kekebalan Anda untuk melawan infeksi.
"Dalam beberapa hal, tubuh dan sistem kekebalannya seperti mobil. Anda membutuhkan semua bagian yang berfungsi dan dalam kondisi baik," tutur profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, Walter Willett, MD, DPH.
Satu studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menemukan, orang dengan kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami penyakit parah atau kematian akibat COVID-19.
Tetapi para peneliti menyimpulkan studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah dan kapan suplementasi vitamin D pada mereka yang kekurangan dapat berdampak pada hasil klinis.
"Kami tahu orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah mengalami kondisi yang lebih buruk dengan COVID-19, tetapi kami tidak tahu apakah mengonsumsi D pada saat Anda terpapar akan membuat perbedaan atau tidak," ujar ahli gastroenterologi di Johns Hopkins Medicine dan profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine, Gerard Mullin, MD.
Jadi, mengkonsumsi vitamin atau suplemen bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk melindungi diri Anda dari COVID-19 atau meninggal karenanya.
Jika Anda akhirnya mengonsumsi suplemen yang tidak diperlukan atau tidak direkomendasikan oleh dokter, Anda malah meningkatkan risiko efek samping atau bahkan keracunan vitamin, kata Dr. Willett.
Tetapi jika Anda kekurangan vitamin apa pun berdasarkan diagnosis dokter Anda dari tes darah sederhana, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan suplementasi.
Baca Juga: Tanggapi Dua Tahun Pandemi COVID-19, Ini Pesan dari IDI untuk Pemerintah
Melengkapi vitamin D secara khusus, jika Anda kekurangan, dapat membantu kesehatan tulang, otot, jantung, dan kekebalan Anda. Tetapi jika Anda tidak memiliki indikasi medis untuk vitamin, maka vitamin tersebut tidak akan memengaruhi hasil klinis Anda jika Anda terkena COVID-19, menurut Dr. Beran.
Jika Anda curiga Anda kekurangan vitamin apa pun, sembari menunggu diagnosis dokter, Anda dapat mempertimbangkan untuk menambah asupan buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya, karena suplemen tidak bisa menggantikan diet sehat.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Era Baru Internet Semarang: Indosat Hadirkan Jaringan 5G dengan Teknologi AI
-
Ratusan PWNU-PCNU Kompak Ikuti Kiai Sepuh, Posisi Gus Yahya Menguat
-
AgenBRILink dan Kanal Digital Jadi Penggerak Inklusi Keuangan di Usia 130 Tahun BRI
-
10 Rekomendasi Hidden Gem Semarang, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
-
5 Fakta Penemuan Bayi yang Dibuang di Tempat Sampah di Puri Pati