Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 Maret 2022 | 08:11 WIB
Ilustrasi logo halal baru (instagram/@kemenag_ri)

Saat ini, posisi Indonesia memang masih tertinggal dalam pasar halal dunia. Kontribusi Indonesia dalam pasar halal ke OKI hanya mencapai 3 persen. Sebaliknya, Indonesia menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan angka 11,34 persen dari total belanja ekonomi halal dunia.

Pusat Halal Dunia

Sebuah laporan bertajuk Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 yang dirilis pada Senin, 14 Maret 2022, oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dan DinarStandard dalam Dubai Expo itu kemudian menjadi acuan yang strategis.

Sebab laporan tersebut menyoroti peluang perdagangan dan investasi yang saat ini sedang digalakkan oleh Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui kerja sama luar negeri, utamanya melalui “halal produk and services”.

Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Dr. Sapta Nirwandar, menekankan pentingnya untuk selalu mempromosikan pasar halal Indonesia dalam berbagai forum tingkat dunia.

Forum semacam ini menjadi penting dan menarik sebab akan membahas secara khusus dan mendalam mengenai peluang Indonesia dalam industri halal termasuk peluang bisnis bagi pelaku bisnis di Indonesia yang bergerak di industri halal ini.

Terkait dengan berbagai temuan dalam laporan yang disajikan, Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang saat ini juga sebagai Chairman Indonesia Tourism Forum ini menegaskan sudah saatnya Indonesia bergerak menuju visi misi menjadi pusat dan pemimpin industri halal dunia untuk pasar global.

Sebagaimana dikutip dari pengantar laporan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, Sapta menyampaikan bahwa ekonomi halal telah dilihat sebagai suatu mesin penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bagi pencapaian visi Indonesia Maju.

Menyongsong visi ini, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia juga sudah sangat mendukung berbagai kebijakan-kebijakan untuk menjadikan Indonesia siap menjadi poros global bagi Ekonomi Islami di 2024.

Baca Juga: Cerita di Balik Logo Halal Baru Indonesia Versi MUI, Banyak Nada Kecewa Hingga Bahasa Tulisan Arab

Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 juga memberikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dijalankan mengenai peluang-peluang perdagangan dan investasi ekonomi halal Indonesia bagi korporasi serta investor nasional dan global.

Ilham dan inspirasi pun muncul dari para wirausaha muda Indonesia, para pemimpin industri, serta kepemimpinan pemerintah seiring sejalan menuju pewujudan potensi peluang ini.

Sementara acuan diperlukan terutama yang mengemukakan fakta, angka-angka serta strategi-strategi praktis, nilai-nilai yang mendasari ekonomi syariah dan pembiayaan yang setara dan yang menjadi jangkar bagi konsumsi produk dan jasa halal (taat hukum) dan thayyib (sehat, berkelanjutan) yang merupakan tren sosial-ekonomi sehingga bisa menggairahkan untuk menjadi bagian dari industri halal dunia.

Faktanya tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan nilai ekonomi yang besar itu, mengingat kedudukannya sebagai pasar konsumen ekonomi halal terbesar dengan basis produksi yang kompetitif.

Pada saat yang sama, Indonesia juga bisa berperan sebagai ekonomi panutan bagi negara-negara lain di dunia melalui kebijakan-kebijakan ekonomi syariah dengan tanggung-jawab sosialnya dan dengan menempatkan merek-merek halal yang dimiliki sebagai juara-juara global.

Maka kemudian disadari bahwa logo halal yang diperdebatkan hanya akan menjadi satu bagian yang kecil dari sebuah potensi besar yang belum tergarap optimal; sebuah pasar halal dengan konsumen terbesar di dunia.
[ANTARA]

Load More