SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menerima penghargaan dari Koalisi Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) karena keseriusannya dalam mendukung kampanye bebas daging anjing di Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar mendorong agar edukasi terkait DMFI tidak hanya sebatas aturan dan hukuman tetapi bagaimana memanfaatkan anjing sesuai dengan keahliannya.
"Tadi kita ketemu dan berkumpul untuk mengedukasi publik. Hentikan makan daging anjing. Kita dorong anjing pada fungsi-fungsi yang bisa dilakukan, seperti K9 (anjing pelacak kepolisian), terus mereka bisa lucu-lucuan jaga kebun, jaga rumah. Itu menurut saya jauh lebih penting," kata Ganjar usai menerima penghargaan yang digelar di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Kamis(17/3/2022).
Selain Gubernur Jawa Tengah dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, ada beberapa kabupaten/kota yang juga menerima penghargaan serupa. Instansi lain seperti kepolisian dan aktivis yang getol mengkampanyekan DMFI juga menerima penghargaan dalam acara tersebut.
Menurut Ganjar, penghargaan yang diberikan oleh DMFI tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah, kepolisian, dan aktivis agar Jawa Tengah bebas dari perdagangan dan konsumsi daging anjing.
"Sukoharjo umpama sudah ada yang bertindak dan (kasus) sudah sampai ke pengadilan. Terus kemudian beberapa kabupaten/kota seperti Brebes tadi sudah membuat aturan atau regulasi untuk memperjualbelikan atau memakan daging anjing," kata Ganjar.
Secara regulasi, konsumsi daging anjing memang dilarang sebab berpotensi panularan penyakit hewan ke manusia. Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Verteriner Kementerian Pertanian, Syamsul Ma'arif, yang datang dalam acara penghargaan tersebut.
"Dari kementerian pertanian tadi direktur kesehatan masyarakat veteriner menyampaikan bahwa regulasinya memang dilarang dan potensi penyakit tinggi karena daging anjing bukan untuk dikonsumsi," jelas Ganjar.
Ganjar menambahkan, edukasi kepada masyarakat tentang DMFI harus dilakukan bersama dan secara terus-menerus.
Baca Juga: Ganjar Unggul di Urutan Teratas Survei Pilpres di Lampung dan Jatim
Pola yang digunakan juga harus mudah diterima oleh masyarakat. Ia juga siap memfasilitasi para pedagang daging anjing untuk berganti berjualan daging lainnya seperti ayam, kambing, atau sapi.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, yuk berhenti makan daging anjing. Yang jualan daging anjing, sengsu, jamu, atau apa pun istilahnya itu tolong hentikan. Ganti nanti dengan daging yang lain. Kita siap membantu untuk mentransformasikan itu. Maka saya minta polanya bukan saja genjot hukuman tapi yuk kita edukasi bersama," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota