Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 30 Maret 2022 | 20:00 WIB
Ilustrasi hujan disertai kilat. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng hingga dua hari ke depan. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah masih diprediksi akan diguyur hujan dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta waspada dengan adanya peristiwa alam tersebut. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng hingga dua hari ke depan.

"Saat ini di Samudra Hindia barat daya Jateng terdapat 'low' 96S, sedangkan utara Pulau Kalimantan terdapat 'low' 93W. Kondisi tersebut berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip dari ANTARA di Cilacap, Rabu (30/3/2022).

Selain itu, kata dia, berdasarkan rilis hasil analisis dinamika atmosfer yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Rabu (30/3), saat sekarang diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Pulau Jawa dan Laut China Selatan menyebabkan adanya belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jateng.

Baca Juga: Tak Perlu Waktu Lama, Polisi Tangkap Terduga Perampok Toko Kamera di Semarang

Di samping itu, anomali suhu muka laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada periode 30 Maret hingga 1 April 2022," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 30 Maret dapat terjadi di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng yang meliputi Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo serta beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah seperti Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Sementara pada tanggal 31 Maret berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Pada tanggal 1 April berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kudus, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Baca Juga: Pedes! Jawa Tengah Jadi Provinsi Termiskin di Pulau Jawa, Rizal Ramli Semprot Ganjar Pranowo: Ndak Becus

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tersebut yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh. 

Load More