Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 02 April 2022 | 09:29 WIB
Warga Berziarah di TPU Tambakrejo yang tenggelam akibat abrasi dan pasang air laut, Jumat (1/4/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

Selain itu, tenggelamnya makam juga membuat sejumlah warga lainnya yang memakamkan leluhur di TPU Tambakrejo enggan untuk berziarah

"Waktu patok masih kelihatan sedikit, yang ziarah juga masih banyak karena masih tau posisi makam. Tapi sekarang sudah tenggelam semua jadi ya dipinggiran saja dan jarang yang ziarah,"beber Aris. 

Seorang Warga Tambakrejo, Dani (50) menuturkan hal yang serupa, untuk ziarah ke makam ayahnya yang meninggal pada tahun 1990-an. Dirinya harus menggunakan perahu untuk berziarah di area pemakaman. 

"Karena kebetulan saya punya perahu, tetap ziarah di makam yang tenggelam,"katanya.

Baca Juga: Ziarah Makam Loang Baloq Dan Seutas Janji yang Terikat di Pohon Beringin

Dani menceritakan, ia sempat harus turun dari perahu dan berenang untuk mencari patok makam almarhum sang ayah.

"Waktu itu sempat cari patok makam bapak saya, karena dari perahu itukan yang kelihatan cuma ujungnya saja,"jelas Dani. 

Hingga saat ini, sejumlah warga seperti Dani dan Aris masih mempertahankan makam leluhur mereka di TPU Tambakrejo yang telah tenggelam, lantaran menghormati keinginan leluhur dan berziarah merupakan bentuk bakti mereka. 

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Baca Juga: Nirina Zubir Kurang Nyaman Ziarah Kubur saat Hari Libur, Kenapa?

Load More