SuaraJawaTengah.id - Siapa yang tak mengenal sosok K.H. Ahmad Bahauddin atau kerap disapa dengan sebutan Gus Baha.
Ulama kharismatik asal Rembang ini dikenal sebagai salah satu ulama yang pandai mentafsirkan hadist maupun Al-Quran.
Gus Baha yang merupakan murid kesayangan Kiai Maimun Zubair juga mengelola Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an (LP3IA).
Selain itu, Gus Baha juga dikenal sebagai sosok bersahaja dan suka bercanda. Bahkan dalam setiap ceramahnya, Gus Baha selalu menyelipkan guyonan agar orang-orang yang mendengar ceramahnya tidak bosen.
Baca Juga: Pilihan Allah SWT Itu Pasti Baik, Termasuk Istri Suka Ngomel, Kata Gus Baha
Kekinian, beredar unggahan video di akun twitter @gusbahadaily yang menayangkan kejailan Gus Baha pada seorang bapak-bapak sukses menyita perhatian publik di media sosial.
Berdasarkan video singkat itu mulanya memperlihatkan Gus Baha dengan rombongan bapak-bapak sedang jalan kaki.
Menariknya, Gus Baha kedapatan menjaili seorang bapak-bapak yang berada persis di depannya dengan memukul kepalanya menggunakan pulpel.
Saat bapak-bapak itu menengok ke arah Gus Baha, ulama berusia 51 tahun ini nampak membisikan sesuatu kepada bapak-bapak tersebut.
Hingga kini belum diketahui pasti soal identitas bapak-bapak yang dijaili oleh Gus Baha saat jalan kaki tersebut.
Baca Juga: Gus Baha: Salat Tidak Harus Memakai Jubah
Sontak saja aksi jail yanh dilakukan Gus Baha itu mengundang perhatian warganet di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka yang tidak menyangka jika sekelas ulama masih suka bercanda.
"Hahaha ya beginilah ulama NU selalu aja bisa becanda kapan aja, dimana aja. Sehat-sehat selalu Guskuh," kata akun @KGNusa**.
"Wong NU ya begini ini, dari yang alim alamah sampe NU nunut yrip tetep hobine jail," cetus akun @jendelaguru**.
"Gus sudah nakal, jail pula, hahahaha," imbuh akun @SPrabawa**.
"Ternyata orang alim pun suka bercanda," tutur akun @wardatul**.
"Orang alim gak harus selalu serius, becanda juga bagian dari ilmu," ungkap akun @setro**.
Sementara itu, ada seorang warganet yang membeberkan aksi Gus Baha tersebut untuk mengingatkan bapak-bapak itu agar jalannya tidak mendahului orang tua.
"Mengingatkan biar gak mendahului Kiai sepuh disebelahnya dengan elegan tanpa merendahkan yang diingatkan didepan umum. Memang beda maqom e Gus Baha niki," timpal akun @Bai_haqi**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Siapa Gus Aziz Jazuli? Kiai Muda yang Berani Menertawakan Gus Baha Soal Baalawi
-
Apa Perbedaan Penentuan Awal Ramadan Muhammadiyah dan NU? Ini Penjelasan Gus Baha!
-
Apa Amalan Khusus Gus Baha Sambut Ramadan? Tidak Bisa Baik Tanpa Meniru Orang Terdahulu!
-
Gus Baha Sentil Nusron Wahid: Kalau di Kampung Sama Saya Hormat Kalau Disini Kaya Menteri
-
Ceramah Gus Baha Diduga Kritik Orang-Orang NU: Kiai Jangan Mau Diatur-atur Orang Kaya
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia