SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah masih berpotensi diguyur hujan jelang hari raya Idul Fitri kali ini. Pemudik pun diminta meningkatkan kewaspadaan saat pulang kampung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik yang melintasi jalur selatan Jawa Tengah waspada terhadap hujan yang masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng selatan.
"Hingga saat ini potensi hujan di Jateng selatan masih ada. Karakteristik hujannya adalah hujan masa transisi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip dari ANTARA di Cilacap, Selasa (26/4/2022).
Ia mengatakan karakteristik hujan pada masa transisi ditandai dengan kondisi cuaca pada pagi hari yang cenderung panas, namun siang harinya mulai banyak awan terutama awan Cumulonimbus (Cb).
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Mudik Gratis Jadi Solusi Atasi Kemacetan Arus Mudik Lebaran
Hujan cenderung terjadi pada sore hingga malam hari dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, namun durasinya lebih pendek yang kadang disertai petir dan angin kencang.
"Kondisi cuaca seperti dapat memicu terjadinya angin puting beliung," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor diimbau untuk berhati-hati dan mewaspadai potensi terjadi hujan disertai angin kencang di jalur selatan Jateng khususnya ruas Panulisan (perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, red.) hingga Wangon.
Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi jalan di ruas Panulisan hingga Wangon berliku dan banyak terdapat titik rawan longsor maupun ambles.
"Meskipun sedikit, longsoran tanah yang jatuh ke jalan raya saat hujan akan membuat jalan menjadi licin, sehingga berbahaya jika dilalui dengan kecepatan tinggi," katanya.
Ia mengatakan informasi mengenai prakiraan cuaca khusus di jalur mudik dapat diakses melalui laman https://publik.bmkg.go.id/cuaca-mudik.
Disinggung mengenai keberadaan dua tekanan rendah atau bibit siklon tropis yang sempat memengaruhi kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia, Teguh mengatakan saat ini tekanan rendah yang masih ada hanyalah 98S yang berada di Samudra Hindia barat daya Jawa, sedangkan 99S yang sebelumnya muncul di Laut Banda telah menghilang.
Bahkan, kata dia, kondisi tekanan rendah 98S saat sekarang sudah melemah dan dampaknya terhadap curah hujan telah berkurang.
"Dengan demikian, faktor pemanasan lokal yang intensif yang akan lebih berperan untuk memicu terbentuknya awan konfektif pemicu hujan," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
-
Undecided Voters Pilkada Jateng Masih Tinggi, Bertemu Jokowi jadi Pilihan Realistis Cagub Ahmad Luthfi
-
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Solo hingga Kudus
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis