SuaraJawaTengah.id - Polarisasi politik Kadrun dan Cebong usai Pemilihan Pesiden (Pilpres) pada tahun 2019 masih diwariskan hingga kini.
Seperti diketahui kadrun berasal dari singkatan kadal gurun yang berarti sebuah julukan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap berpikiran sempit atau sekelompok orang yang kontra dengan pemerintahan.
Sedangkan sebutan cebong sendiri merupakan julukan untuk para pendukung fanatik Presiden Jokowi atau pro pemerintahan.
Sampai detik ini Kadrun dan Cebong kerap saling serang di sosial media. Bahkan ketika Presiden Jokowi dan Anies Baswedan bertemu untuk meninjau Sirkuit Formula E. Kadrun dan Cebong saling mengejek dan menjatuhkan.
Hal tersebut wajar karena Presiden Jokowi dan Anies Baswedan berasal dari kubu atau partai yang bersebrangan.
Melihat fenomena polarisasi Kadrun dan Cebong yang belum berakhir itu rupanya diresahkan oleh salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Najib.
Melalui akun twitternya, pria yang kini tinggal di Singapura dan bekerja di bidang teknologi tersebut berharap polarisasi Kadun dan Cebong berakhir.
"Semoga polarisasi (Kadrun-Cebong) segera hilang dari Indonesia. Bukan budaya kita sejak dahulu kala," papar Ainun Najib.
Ainun Najib mengingatkan kepada siapa pun soal hukum para pengadu domba dalam Islam tidak akan masuk surga.
Baca Juga: Jokowi Rubah Aturan Lagi Soal Ekspor Minyak Goreng, CPO Juga Dilarang
"Para pengadu domba, takkan masuk surga, demikian kira-kira, Nabi kita bersabda," tegas orang kesayangan Presiden Jokowi ini.
Sontak saja cuitan Ainun Najib ini langsung dibanjiri komentar warganet. Sebagian besar dari mereka ramai memberikan tanggapan beragam.
"Sejarahnya, polarisasi sudah ada sejak zaman penjajahan voc yaitu divide et impera atau politik adu domba, dan menjadi kebiasaan di masa sekarang. Cara untuk mengatasinya yaitu seluruh rakyat harus punya visi yang sama seperti keinginan merdeka dari Belanda," ujar akun @mzz28**.
"Polarisasi muncul karena ketidakadilan, yang satu diangkat dan yang satu diinjak, siapa yang punya kekuasaan mengangkat sekaligus menginjak? Yang jelas bukan yang tidak memiliki kekuasaan untuk bahkan untuk sekadar bertahan dan membela diri," tulis akun @riri034**.
"Selama jargon kadrun dan cebong nggak di hilangkan beserta buzer-buzernya polarisasi itu akan terus subur. Karena ada media yang mendukung dan dibiarkan seolah-olah dipelihara oleh negara," kata akun @apry**.
"Saya rasa polarisasi ini memang sengaja dipelihara demi melanggengkan oligarki gus, dulu pasca pilpres diangkutlah Prabowo ke istana dengan dalih rekonsiliasi to nyatanya hanya untuk memperkuat oligarki," imbuh akun @St3lk3**.
Berita Terkait
-
Ragukan Agama Presiden Jokowi, Cuitan Warganet Ini Bikin Gus Nadir Naik Darah: Duh Gusti!
-
Larang Ekspor Minyak Goreng, Presiden Jokowi: Produsen Terbesar di Dunia, Ironis Kita Malah Mengalami Kesulitan
-
Fasilitasi 391 NII Kembali Berikrar Setia ke NKRI, Kepala Densus 88: Pendekatan Kepada yang Melakukan Penyimpangan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat RUPSLB 2025, Semen Gresik Tetapkan Direktur Utama dan Komisaris Baru
-
5 Pilihan Rental Mobil di Semarang untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar