Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 Mei 2022 | 08:58 WIB
Potret konglomerat jalan tol Jusuf Hamka (Youtube)

SuaraJawaTengah.id - Menjadi seorang konglomerat jalan tol tentunya sangat mudah bagi Jusuf Hamka dalam mewujudkan mimpi-mimpinya. 

Namun, Jusuf Hamka ternyata memiliki satu mimpi yang sangat sulit terwujud. Bahkan ia sampai sedih memikirkan mimpi besarnya tersebut. 

Usut punya usut, mimpi besar Jusuf Hamka yang belum terwujud yaitu memimpikan Indonesia menjadi negara yang benar-benar toleransi tanpa deskriminasi terhadap salah satu suku. 

"Saya masih punya mimpi, negeri tercinta menjadi negeri Indonesia yang bener-bener tidak ada perbedaan," kata Jusuf Hamka melalui kanal youtube Motivation Spot. 

Baca Juga: Dicekal Guru Agama, Cerita Jusuf Hamka Batalkan Cita-cita Bangun Seribu Masjid di Indonesia

Pria mualaf ini mengaku sering kali sedih ketika mendengar masyarakat yang masih menyerukan anti terhadap orang-orang China atau Arab di sosial media. 

"Saya kadang kala agak sedih kalau melihat teman-teman masih ada yang anti China, masih banyak yang mendeskriminasikan teman-teman suku Arab," ungkapnya. 

"Yang begini-beginian saya pikir sudah tidak zaman lagi. Oang yang masih anti China, anti Arab. Gue sumpahin nanti anak cucu loh kawin sama orang Arab atau China," sambung Jusuf Hamka. 

Jusuf Hamka pun berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan bangsa yang saling menghargai terhadap perbedaan. 

"Marilah kita bergandeng tangan membangun negeri tercinta. Haqul yakin bisa, we are Indonesia tanpa embel-embel," serunya. 

Baca Juga: Kisah Jusuf Hamka Terima Lamaran Kerja Via WhatsApp Pribadi, sampai Beri Ongkos Pulang untuk Pelamar

Sontak saja pernyataan Jusuf Hamka tersebut mengundang perhatian warganet. Sebagian besar dari mereka mengaku terenyuh dengan penuturan pria keturunan Tionghoa tersebut. 

"Semangat pak Jusuf saya sependapat dengan anda. Jangan ada lagi dikotomi rasisme. Semoga pemilu yang akan datang kita semua lebih dewasa dalam berkampanye, jangan ada provokasi terhadap rasisme," ujar akun Eko Wahyu**. 

"Setuju babah Alun, biar pada akur satu sama yang lain. Udah nggak zaman pada ribut-ribut," tutur akun xXxGAME**. 

"Mimpi yang indah pak Jusuf Hamka, setuju," imbuh akun Ais Suha**.

"Negera lain sibuk soal teknologi dan lain-lain. Kita masih di situ-situ saja," resah akun Muhdan Rafi**. 

"Terjun ke politik pak Jusuf agar ngerti Islam selalu ditindas, itu kenyataan," ungkap akun Thayeb Ilham**. 

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More