SuaraJawaTengah.id - Tidak jauh dari hiruk pikuk perayaan Waisak Nasional 2566 BE-2022 di Candi Mendut, Magelang, terdapat lokasi menarik: batu telapak Buddha.
Letaknya yang terpencil di tepi Kali Elo, membuat tempat ini lumayan sulit ditemukan. Setelah tanya sana sini ke beberapa warga, baru lokasi batu telapak Buddha ditemukan.
“Warga yang tahu cuma orang-orang tertentu kalau disitu ada batu telapak Buddha,” kata Kepala Lingkungan Mendut II, Kelurahan Mendut, Mahmudin. Minggu (15/5/2022).
Menurut Mahmudin, batu telapak Buddha bukan benda peninggalan purbakala. Batu itu dipahat oleh seniman pematung yang turut membangun Vihara Sangha Theravada Indonesia (STI) Mendut sekitar tahun 1980-an.
“Maksudnya dibikin (batu telapak Budhha) itu juga warga nggak tahu. Mungkin untuk kenang-kenangan kalau pernah kerja disini,” ujar Mahmudin.
Mahmudin kemudian meminta salah seorang warga, Sugiyat untuk mengantar SuaraJawaTengah.id ke lokasi batu telapak Buddha.
Menurut Sugiyat, batu telapak Buddha dibuat bukan tanpa alasan. Hingga saat ini lokasi itu sering digunakan umat Buddha untuk membuang sebel.
“Istilahnya buang sebel. Ada pakaian, bunga-bunga, terus ditaruh (dibuang) di tengah kali. Orang-orang Buddha yang datang ke vihara ini,” ujar Sugiyat.
Seiring berjalannya waktu, sekarang yang dibuang ke Kali Elo bukan lagi pakaian atau bunga melainkan bibit ikan. “Dulu ada dermaga batu tempat menebar ikan. Sekarang sudah keli (hanyut) terbawa banjir.”
Baca Juga: 30 Ucapan Hari Raya Waisak 2022 yang Menyentuh dan Penuh Makna
Proses membuang sebal yang disebut Sugiyat adalah tradisi fang shen. Pada kesempatan tertentu umat Buddha biasanya melakukan fang shen dengan melepas hewan ke alam bebas.
Mereka yang akan melakukan fang shen biasanya membeli ikan, burung, atau hewan lainnya. Biasanya dipilih hewan-hewan yang siap dijagal.
Fang shen mengajarkan soal kasih sayang dan rasa hormat kepada semua makhluk. “Melepas ikan di Kali Elo kan setiap setahun sekali. Nggak pasti. Kadang setahun sekali tapi bisa juga setahun dua kali.”
Batu telapak Buddha di tepi Kali Elo ini adalah replika dari pahatan telapak Buddha yang terdapat di Vihara Sangha Theravada Indonesia (STI) Mendut. Bedanya telapak Buddha di Vihara Sangha Theravada terbuat dari logam.
Batu telapak Buddha berukuran panjang sekitar 1 meter dengan lebar 20 centimeter. Pada tengah telapak terdapat pahatan Dharmacakra atau simbol perputaran ajaran Sang Buddha.
Sayang saat SuaraJawaTengah mendatangi lokasi, debit air Kali Elo sedang tinggi. Sungai meluap sehingga kami tidak bisa mendekat untuk melihat lebih jelas bentuk detil pahatan batu telapak Buddha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota