SuaraJawaTengah.id - Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) berupaya untuk terus menjadikan pertanian tanah air menjadi lebih baik dan produktif.
Salah satu cara untuk menyukseskan pertanian tersebut ialah dengan menfasilitasi akses petani terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian.
Pemerintah menilai bahwa petani akan jauh lebih produktif apabila dapat terbantu permodalannya dalam bertani.
Hal ini pun mendapatkan tanggapan positif dari Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Dr. Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, M. Si.
Baca Juga: Lima Sapi Milik Warga Desa Pasir Jaya Rokan Hulu Terpapar PMK
Menurutnya, KUR dinilai memiliki peranan penting untuk mengurangi beban petani di awal masa tanam.
"Pemerintah juga perlu mengurangi beban petani terhadap besaran biaya input pertanian dengan memberikan dukungan kepada petani berupa fasilitasi kepada perbankan atau lembaga penyalur KUR lainnya untuk mengakses KUR pertanian dan juga memastikan ketersediaan jaringan irigasi pertanian yang baik," kata Dosen Unnes dari keterangan tertulis di Semarang, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, peranan penyuluh pertanian pun dinilai cukup penting. Karena, lanjutnya, masih terdapat para petani yang mungkin belum memiliki informasi yang cukup mengenai manfaat dan tata cara mengakses KUR pertanian.
"Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, disini peran penyuluh pertanian sangat vital untuk membimbing para petani tentang tata cara memperoleh KUR pertanian," ujarnya.
Sucihatiningsih menyebut, KUR yang memiliki banyak manfaat dalam membantu permodalan petani dapat menjauhi para petani tersebut dari meminjam modal dengan bunga yang tinggi oleh para rentenir.
Baca Juga: Banjir Rob Merendam Kawasan Tanjung Emas Semarang, Ini Langkah yang Diambil Gubernur Ganjar
"KUR pertanian dapat membantu petani untuk memperoleh modal dalam memulai usahatani dan juga membantu petani untuk terhindar dari jeratan hutang rentenir yang dapat membebani para petani," lanjutnya.
Selain itu, terjadinya pembatasan pupuk subsidi pun harus menjadi perhatian penting. Menurutnya, dalam jumlah pupuk yang terbatas ini petani meski dapat mencari alternatif dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
"Kemandirian para petani untuk menyediakan kebutuhan pupuk organik secara mandiri melalui pembuatan pupuk organik dengan cara pengolahan limbah ternak. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk dapat diimplementasikan pertanian terintegrasi supaya tercipta sirkular ekonomi yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian," tutupnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana KUR.
Syahrul berharap program KUR juga dapat mendongkrak kinerja pertanian khususnya di tahun anggaran (TA) 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.
"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu tadi ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktifitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Presiden Joko Widodo untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," ucap Mentan.
Berita Terkait
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF