Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 24 Mei 2022 | 14:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengecek kondisi banjir rob di Kota Semarang. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Banjir rob di kawasan pantura Jateng masih terjadi hingga hari ini (24/5/2022). Di Kota Semarang, banjir melumpuhkan aktivitas di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.

Penanganan jangka pendek pada tanggul laut yang jebol sudah dikerjakan. Namun, belum juga membuat luapan air lau itu berkurang. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan selain sumber luberan pada tanggul jebol, penanganan rob tinggi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga dilakukan pada titik-titik lain yang berpotensi terjadi luberan air pasang.

"Iya kalau jangka pendek beberapa tanggul yang kemarin bahasa ramainya di publik itu jebol kita cari. Karena sebenarnya kalau menutup itu jauh lebih cepat," kata Ganjar saat meninjau lokasi terdampak rob di Kampung Ujung Laut, RT 01/RW 01, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, Selasa (24/5/2022). 

Baca Juga: Jokowi Bilang 'Ojo Kesusu', Masinton: Sikap PDIP Soal Capres di Tangan Megawati Bukan Projo

Khusus penanganan di Kampung Ujung Laut itu, Ganjar meminta agar membuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dengan PT Optima Sinergi Comvestama. Sebab di tempat itu terdapat titik luapan air laut.  

"Ini ketemu masyarakat, ini teman saya, dia tahu di daerah sini ternyata kemarin coba kita tutup jebolnya di sana, agak panjang. Tapi kalau kita lihat titiknya ternyata di sini lebih dekat. Tanahnya sudah ada, ini tinggal dikeruk. Maka saya minta dikerjakan sebelum jam 1 karena hari ini kemungkinan akan naik lagi. Kalau ini bisa kita cegah hari ini insyaallah di sana bisa terkendali," kata Ganjar.

Usai dari Kampung Ujung Laut dan sekitar Pos I Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Ganjar juga melihat kondisi tembok penahan/tanggul yang jebol di kawasan PT Pinnacle Apparels. Ganjar bersama rombongan BBWS, Dinas PSDA, dan Pelindo menuju lokasi menggunakan kapal karet milik Basarnas. Kemudian berlanjut menuju ke dermaga Tambaklorok.

"Kita minta dari BBWS, PSDA Provinsi, dan Kota kalau ada sistem instrumen untuk kita memantau, mengetahui titik-titik yang kemarin bocor. Apakah karena jebol apa karena limpasan. Sehingga masyarakat kita kasih early warning atau peringatan dini kepada masyarakat dengan harapan masyarakat siaga," katanya.

Pemantauan tersebut juga untuk mengetahui titik-titik kebocoran air pasang di sepanjang wilayah Pantura. Ganjar berharap ada gambar dari udara sehingga diketahui koordinat titik yang mengalami kebocoran.

Baca Juga: Pabrik Kawasan Industri Lamicitra dan Pelabuhan Tanjung Emas Sepi Usai Terdampak Banjir

"Dalam kondisi emergency kita musti show off. Peralatan, manusia, dan sumber dayanya digerakkan sejak tadi malam. Terima kasih kawan-kawan di kabupaten/kota dengan provinsi semua bekerja sama termasuk dari masyarakat yang membantu," ungkap Ganjar.

Sementara untuk penanganan jangka panjang sudah ada beberapa penanggulangan yang sudah dilakukan. Misalnya di Pekalongan ada tanggul laut yang masih berjalan. Lalu di sekitar Semarang-Demak ada tol yang sedang dikerjakan termasuk sebagai penahan rob.

"Di Pekalongan umpama tanggul lautnya masih jalan, yang di sini tol Semarang-Demak itu juga kita coba untuk menghalau itu. Memang musti ada regulasi yang cukup ketat di area coastel ini, pinggiran ini. Kalau bangunannya masih mengambil air tanah cukup tinggi ya kita akan mengalami ini terus," jelas Ganjar.

Load More