SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pakar lingkungan memprediksi terjadinya penurunan muka tanah secara masif di pesisir pantai utara Jawa Tengah.
Berdasarkan data dari Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB atau Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan Laboratorium Geodesi ITB, penurunan tanah dari 10 sentimeter hingga 20 sentimeter terjadi di beberapa Kota seperti Pekalongan, Demak dan Semarang setiap tahunnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha di kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Emas agar tak menggunakan air tanah secara berlebihan.
"Kita memang perlu sosialisasikan agar ada perpindahan dari air tanah ke air PDAM," ungkap Hendi di Semarang, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kota Semarang: Siang Berawan, Malam Berpotensi Diguyur Hujan
Hendi menjelaskan, penyebab penurunan tanah yang cepat di Kota Semarang yanki penggunaan air tanah dari kawasan Industri.
"Ya memang faktornya dari penurunan tanah dari pemakaian air tanah," katanya.
Ia menuturkan, untuk menahan laju penurunan tanah di wilayahnya, pihaknya akan melakukan rapat kerja terkait penurunan tanah dalam waktu dekat. Dalam hal ini pihaknya akan melibatkan pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Karena penindakan terkait pemakaian air tanah kewenangan di provinsi," jelas Hendi.
Selain pelaku industri, berdasarkan data yang dia peroleh masih banyak warga yang masih menggunakan air tanah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Yamaha Bagikan Tips Perawatan Motor Akibat Banjir Air Pasang
"Harus ada kesadaran dari masyarakat dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasinya,"imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
-
7 Kolam Renang di Semarang dengan Harga Terjangkau: Bonus View Pegunungan!
-
6 Destinasi Wisata di Semarang, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta