Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 02 Juni 2022 | 15:26 WIB
Banjir setinggi 1,5 meter menutup underpass rel kereta Besole yang menghubungkan wilayah Desa Krandegan dengan jalan nasional Kutoarjo-Purworejo, Kamis (2/6/2022). [Dok. Pemerintah Desa Krandegan]

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Iman Tjiptadi mengatakan, sekitar 229 orang mengungsi akibat banjir.

“Hari ini sudah terkondisikan giat masyarakat untuk bersih-bersih. Kegiatan masyarakat sudah berangsur normal,” kata Iman Tjiptadi saat dihubungi SuaraJawaTengah.id, Kamis (2/6/2022).

Menurut Iman, sebanyak 2.795 orang atau 952 kepala keluarga terkena dampak banjir. Warga sempat mengungsi di 4 lokasi pengungsian di Desa Pogungkalangan, Tangkisan, Krandegan, dan Bapangsari.

Jumlah warga terdampak banjir paling banyak berada di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen. Sebanyak 847 orang atau 297 KK terkena dampak banjir di desa ini.

Baca Juga: Penyebab Banjir di Kelurahan Kepatihan Akibat Tanggul Jebol, Bupati Ponorogo Janji Penanggulangan Secepatnya

Sebanyak 30 orang warga Desa Bapangsari sempat mengungsi di Masjid Bojong. Diperkirakan jika tidak terjadi hujan selama beberapa hari ini, situasi semakin kondusif.

Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sejak Selasa (31/5/2002) hingga Rabu (1/6/2022) menyebabkan banjir di beberapa daerah.

Banjir di Kecamatan Bayan terjadi di Desa Pogungkalangan, Tangkisan, Krandegan, Pogung Jurutengah, dan Pogungrejo.

Sedangkan banjir di Kecamatan Bagelen terjadi di Desa Bapangsari, Budel, dan Dadirejo. Total 2.795 jiwa terkena dampak banjir di Kabupaten Purworejo.

Sebanyak 229 orang yang mengungsi yang tersebar di Masjid Trukan di Desa Pogungkalangan, 2 rumah warga di Desa Tangkisan dan Krandegan, serta Masjid Bojong di Desa Bapangsari.

Baca Juga: Warga Kebon Pala Jaktim Mulai Bersihkan Lumpur Akibat Banjir Kiriman dari Bogor

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More