Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 03 Juni 2022 | 12:34 WIB
Ilustrasi hewan ternak sapi. Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) turut memengaruhi tingkat inflasi pada bulan Mei 2022 di Purwokerto dan Cilacap. [Suara.com/Toni Hermawan]

Di sisi lain, kata dia, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi harga beberapa komoditas terutama minyak goreng, nangka muda, anggur, emas perhiasan, dan kelapa.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi di Purwokerto secara tahun kalender tercatat sebesar 3,85 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 5,28 persen (yoy).

"Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Mei tahun 2019 sampai dengan 2021 di Purwokerto yang sebesar 2,00 persen (yoy)," katanya.

Rony mengatakan inflasi bulan Mei 2022 di Cilacap yang sebesar 0,59 persen (mtm) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1,68 persen (mtm).

Baca Juga: Sebanyak 1.276 Hewan di Kabupaten Bandung Diisolasi Usai Positif PMK

Menurut dia, inflasi utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memberikan andil sebesar 0,47 persen.

"Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Cilacap adalah telur ayam ras, daging sapi, kacang panjang, bawang merah, dan angkutan antarkota. Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi harga pada beberapa komoditas pangan, utamanya ikan kembung, beras, emas perhiasan, cabai merah, dan labu siam atau jipang," katanya.

Ia mengatakan inflasi di Cilacap secara tahun kalender tercatat sebesar 4,26 persen (ytd), sedangkan secara tahunan sebesar 5,46 persen (yoy) pada posisi Mei 2022.

Menurut dia, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Mei tahun 2019 sampai dengan 2021 di Cilacap yang sebesar 1,84 persen (yoy).

"Bank Indonesia tetap konsisten menjaga inflasi di kisaran sasarannya 3 persen plus minus 1 persen (yoy) pada 2022. Adapun risiko yang dapat memengaruhi pencapaian inflasi ke depan, antara lain meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional serta dampak inflasi dari kenaikan permintaan dan harga barang di luar negeri," katanya.

Baca Juga: 111 Hewan Ternak di Kulon Progo Positif PMK, Satu Mati

Terkait dengan hal itu, Rony mengatakan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lainnya akan terus dilakukan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga khususnya untuk bahan kebutuhan pokok. [ANTARA]

Load More