Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 03 Juni 2022 | 13:04 WIB
Desa Krandegan di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dilanda banjir pada Rabu (1/6/2022). [Dok. BPBD Kabupaten Purworejo]

Anomali iklim global berupa La Nina, Indian Ocean Dipole (IOD) negatif serta Pacific Decal Oscillation (PDO) negatif menyebabkan peningkata suhu di selatan Indonesia.

Dampaknya peningkatan curah hujan selama musim kemarau, sehingga memicu banjir dan longsor. Umumnya anomali cuaca ini disebut kemarau basah.

Puncak kemarau basah diprediksi terjadi pada bulan Agustus 2022. Suhu yang naik akibat kemarau disertai peningkatan intensitas IOD negatif akan meningkatkan curah hujan ekstrem.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merekomendasikan pemerintah menyiapkan langkah mitigasi bencana hidrometerologi untuk menghadapi fenomena alam tersebut.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More