Burhanudin sangat berharap laporannya bisa ditindaklanjuti dan terduga pelaku bisa diproses hukum. Hampir setahun sejak dilaporkan, dia menyebut belum ada perkembangan penanganan kasusnya.
"Intinya sampai sekarang tidak ada keberlanjutan, keterangan SP3 (penghentian kasus) juga tidak ada. Kok tidak diselesaikan, apakah karena saya miskin atau apa?," ujar pria yang di Jakarta bekerja sebagai kurir itu.
Tak hanya melaporkan ke polisi, Burhanudin juga mengadukan peristiwa yang dialami anaknya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Saat menerima aduan tersebut, KPAI mendukung langkah Burhanudin melapor ke polisi.
"Dari KPAI bilang itu harus (dilaporkan), jangan didiamkan. Ini juga buat contoh untuk masyarakat dan agar menimbulkan efek jera bagi pelaku walaupun anak kecil," ujarnya.
Baca Juga: 13 Kasus Pencabulan Terjadi Dalam 6 Bulan Ini, Ngawi Darurat Kekerasan Seksual
Selain mengadukan ke KPAI, dia juga mengirim surat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Tegal Umi Azizah demi mendapat keadilan untuk anaknya.
"Anak saya tidak bisa dinilai. Mau kata damai atau apa, anak saya tidak bisa dinilai. Apalagi saya dari orang tidak mampu, orang awam. Di Indonesia ini kan ada hukum, ditindaklanjuti saja, hukumannya apa kan ada undang-undangnya. Saya minta keadilan untuk anak saya," tandasnya.
Korban Alami Trauma
Menurut Burhanudin, kekerasan seksual yang dialami, meninggalkan dampak yang besar pada anaknya. Sang anak yang semula periang dan aktif, mendadak berubah perangainya.
"Kalau buang air nangis. Biasanya nggak seperti itu. Dulunya anak saya aktif, lincah, sering lari-lari, nggak pernah takut kalau ada yang main. Baik laki atau cewek. Sekarang berbeda. Jadi murung, kadang suka ngoceh sendiri, nangis, sewotan (mudah marah) dan kaya takut kalau mau main," tuturnya.
Baca Juga: Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual di Blitar Dipastikan Bisa Lanjutkan Pendidikan Setelah Melahirkan
Sebagai ayah, pikiran dan perasaan Burhanudin sangat terguncang ketika mendapat kiriman video dari istrinya yang memperlihatkan kondisinya anaknya yang kerap menggigau. Seketika terbayang perlakuan buruk yang dialami anak keduanya itu.
Berita Terkait
-
Kapolres Diduga Terlibat Kasus Kekerasan Seksual Anak: Skandal Memalukan Guncang Polri!
-
Sosok AKBP Fajar Widyadharma dan Jejak Kejahatannya, Eks Kapolres Ngada Tersangka Kasus Pedofilia dan Narkoba!
-
Mengenal Child Grooming, Kekerasan Seksual Terhadap Anak yang Menyeret Aktor Kim Soo Hyun
-
Kampus Tak Lagi Aman: Kekerasan Seksual Hingga Pembungkaman Kebebasan Akademik Meningkat
-
NU Kabupaten Bogor Dukung Proses Hukum Ustaz Pelaku Kekerasan Seksual: Tak Ada Kriminalisasi Ulama
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025
-
BRI Purwodadi Bagi-bagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh