
SuaraJawaTengah.id - Alunan suara gamelan mengiringi pelaksanaan upacara wiwitan yang dihadiri langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kampung Wisata Dewi Sri, Lodji Londo, Bergas Lor, Kabupaten Semarang, Selasa (28/6/2022). Hal itu bagian menyambut bulan Bung Karno.
Upacara wiwitan adalah ritual persembahan tradisional masyarakat Jawa yang dilakukan sebelum panen padi dilakukan. Kegiatan ini menjadi tak biasa karena hamparan padi yang ditanam, dilukis sosok Proklamator, Ir. Soekarno dengan tulisan Vivere Pericoloso.
Vivere Pericoloso adalah ungkapan dari Bahasa Italia yang dipopulerkan Bung Karno tahun 1964 sebagai judul pidato kenegaraan pada peringatan HUT ke 19 RI.
Penggagas acara, Sidik Gunawan, menuturkan proses ‘melukis’ Bung Karno di sawah tersebut dimulai sejak sebulan yang lalu, tepatnya 22 Mei. Selama melukis, Sidiq mengaku dibantu oleh berbagai kelompok. Tak hanya masyarakat kampung wisata tetapi juga mahasiswa.
“Sebenarnya belum begitu sempurna, dua minggu baru mulai rapat dan terlihat jelas,” kata Sidiq menuturkan.
Ganjar mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Gemar Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya. Selain dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, karyanya itu juga jadi jujukan wisata di kampungnya.
“Di bulan Bung Karno ini kita persembahkan sebuah karya dari masyarakat dari aktivis dari petani yang bisa membuat lansekap dari Padi, tanaman pangan yang kita butuhkan sehari-hari menjadi satu bentuk artistik dengan wajah Bung Karno,” kata Ganjar.
Ditemui usai acara, Ganjar tampak begitu bangga dengan keterlibatan seluruh komponen masyarakat untuk memperingati Bulan Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno. Beragam kegiatan sejak awal bulan dilakukan.
“Ada lomba pidato, lomba desain, kemarin ada yang nari dan ada juga yang haul. Lalu bikin konser, hari ini diakhiri dengan ada satu desain panjang sekali waktunya butuh lama, saya kira sudah sebulan lebih mereka menyiapkan itu,” kata Ganjar.
Baca Juga: Piala Presiden 2022: PSIS Semarang Belum Pernah Kalah, Persis Solo Belum Pernah Menang di Grup A
Ganjar mengatakan, karya lansekap ini adalah wujud ekspresi masyarakat dalam memperingati sekaligus menghormati jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Sebuah karya yang dipersembahkan dan barangkali tidak memikirkan, bahwa kelompok tani desa wisata dan masyarakat itu juga punya satu imajinasi satu ekspresi dalam rangka perayaan bulan bung karno dan ini diwujudkan dalam bentuk karya yang luar biasa,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Anjloknya Argo Bromo Anggrek: Jalur Sudah Dibuka, Puluhan Kereta di Semarang Tetap Batal Berangkat
-
BRI Serahkan Bantuan Ambulans untuk Politeknik Energi dan Mineral Akamigas lewat Program TJSL
-
14 Tahun Mencari Jalan Keluar, Sabrang Letto: Indonesia Terjebak 'Deadlock Stupidity''
-
Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Lintas Selatan Jawa Lumpuh! 20 Perjalanan Dibatalkan Hari Ini
-
Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Wamendagri Bima Arya: Itu Bentuk Kritik dan Harapan