SuaraJawaTengah.id - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG-KFER mengatakan penggunaan pil kontrasepsi hormonal dapat membantu meregulasi mood atau suasana hati menjadi lebih baik.
"Sebenarnya, penggunaan kontrasepsi itu bisa membantu meregulasi mood," kata Bee dikutip dari ANTARA di Jakarta pada Selasa (28/6/2022) malam.
"Pada pasien-pasien yang biasanya premenstrual syndrome atau PMS-nya berat sampai menyebabkan depresi, justru menggunakan pil kontrasepsi hormonal terutama dalam bentuk pil kontrasepsi kombinasi, itu justru membuat mood swing-nya menjadi semakin baik," lanjut dia.
Menurut Bee, hal tersebut karena saat PMS, pengurangan kadar hormon estrogen akan mempengaruhi kerja serotonin. Padahal, serotonin merupakan hormon penting yang berfungsi mengatur suasana hati.
Baca Juga: Alami Menstruasi Tiap 10 Hari, Wanita Ini Harus Minum Pil Kontrasepsi Sejak Remaja
"Hormon estrogen yang drop saat menstruasi bisa menyebabkan depresi, sama dengan ketika pasca melahirkan," jelas Bee.
Sehingga, lanjut dia, dengan mengonsumsi pil KB hormonal, maka akan menambah kadar estrogen dalam tubuh sehingga kerja serotonin menjadi normal kembali.
Meski demikian, Bee mengatakan penggunaan kontrasepsi hormonal juga bisa menyebabkan berbagai efek samping yang perlu diperhatikan.
Bee menjelaskan, kontrasepsi hormonal terbagi menjadi dua yakni kontrasepsi yang mengandung kombinasi hormon progesteron dan estrogen, dan kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progesteron murni.
Menurut dokter yang aktif memberikan edukasi kesehatan lewat akun Instagram @halodocbee itu, kontrasepsi yang mengandung progesteron murni seperti suntik KB 3 bulan biasanya dapat menyebabkan kenaikan berat badan, siklus haid menjadi tidak teratur, dan timbulnya jerawat.
Baca Juga: Efek Samping Pil KB yang Jarang Diketahui: Bisa Bikin Ukuran Payudara Membesar
Sementara itu, kontrasepsi yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen efek sampingnya tergantung dengan tipe pil kontrasepsi yang digunakan dan dosis hormonnya.
Oleh karena itu, Bee pun menyarankan untuk tidak sembarangan memilih kontrasepsi dan harus berkonsultasi dengan dokter kandungan. Menurut dia, bagi pasien yang gemuk, hipertensi, sering migran dan vertigo, misalnya, maka kontrasepsi hormonal bukan pilihan yang tepat.
"Biasanya, memang kita lakukan skrining terlebih dahulu ya. Misalnya kalau pasiennya sangat gemuk atau dia mengidap hipertensi, mungkin kontrasepsi hormonal ini bukan menjadi pilihan," ujar Bee yang kini berpraktik di RS Hermina Kemayoran itu.
"Jadi kita lihat dulu kondisi pasiennya seperti apa, cocoknya pakai kontrasepsi yang bagaimana. Jadi jangan ikut-ikutan teman saat memilih kontrasepsi. Harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan." pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hitam Putih Prosedur Vasektomi di Pandangan Para Pria, Ternyata Masih Banyak yang Masih Ragu-Ragu
-
Pil KB Hormonal Picu Pipi Hitam dan Flek Wajah, Pakar Ungkap Faktanya
-
Cara Cegah Sakit Menstruasi dengan Pil KB: Gak Cuma Cegah Hamil
-
Nella Kharisma Minum Pil KB Sampai Menstruasi 3 Bulan Gak Berhenti, Normal Gak Sih?
-
Suami Nella Kharisma Tak Dapat 'Jatah' 3 Bulan Gara-gara Pil KB, Adakah Alat Kontrasepsi yang Tak Pengaruhi Siklus Haid?
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya