SuaraJawaTengah.id - Sekitar seratusan Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) se Jawa Tengah melakukan pertemuan konferensi daerah di Hotel Griya Hening, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (23/7/2022).
Acara tersebut digelar selama dua hari untuk konsolidasi memantapkan dukungan suara Presiden Joko Widodo 3 periode.
Ketua umum Bara JP, Utje Gustaaf menjelaskan pertemuan tersebut menjadi momentum menjaring suara masyarakat untuk disampaikan pemangku jabatan di Jakarta.
Khususnya menurut Utje untuk mempersiapkan agenda pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Aksi Ibu Negara Iriana Jokowi Yang Menyita Perhatian Publik
Dalam pertemuan tersebut, banyak yang menyerukan pekikan bernada semangat untuk satu suara tetap mendukung Jokowi memimpin Indonesia pada tahun 2024.
"Bara JP itu ya pasti tiga periode (kepemimpinan Jokowi). Maka kami berbicara tentang Indonesia ke depan. Mungkin juga Pak Jokowi tidak maju di 2024 dengan alasan tertentu, tetapi karena kami namanya barisan relawan Jokowi Presiden. Jadi tidak ada presiden lain selain Presiden Jokowi," kata Utje kepada wartawan usai pembukaan acara konferda di Banyumas, Sabtu (23/7/2022).
Adapun menurut Utje, jika melihat di tahun 2013 saat Bara JP berdiri, relawan tersebut sudah mantap mendukung Jokowi sebagai capres meski sebenarnya bukan ranahnya. Ketentuan itu berada di tangan partai politik.
"Tapi kami bicara saja, dan kenyataannya Pak Jokowi bisa jadi presiden. Artinya kami bermain di ranah yang kami bisa mainkan. Kami melakukan semua sebatas apa yang bisa kami lakukan," terangnya.
Disinggung adanya aturan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak bisa mencalonkan presiden lebih dari dua periode masa kepemimpinan, dirinya berdalih selama ini aturan MK sudah sering diamandemen.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bawa Sepeda saat Hadiri Peringatan Hari Anak Nasional
"Konstitusi yang berlaku saat ini memang tidak memungkinkan Pak Jokowi tiga periode, tetapi dinamis kan. Terbukti konstitusi kita sudah empat kali diamandemen, kalau bahasa saya bukan diamandemen tapi dirombak total. Ini sudah bukan UUD 45. Artinya dengan kondisi sudah 4 kali diamandemen untuk diamandemen lagi bukan hal yang tidak mungkin," jelasnya.
Berita Terkait
-
Isi Surat Hasto PDIP di Penjara: Prabowo Terpaksa Efisiensi karena Jokowi Salah Urus Negara!
-
Usai Ditemui Prabowo, PSI Berharap Megawati Bisa Bertemu dengan Jokowi dan SBY
-
Siapa Aufaa Luqman? Pemuda Solo Gugat Jokowi Karena Sulit Dapatkan Esemka
-
SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
-
Mengingat Lagi Mobil Esemka yang Dipromosikan Jokowi, Warga Solo sampai Layangkan Gugatan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan
-
Makam Keramat di Tengah Taman Hiburan Terbengkalai: Kisah Mistis Wonderia Semarang
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng