Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 27 Juli 2022 | 13:05 WIB
Menggandeng LindungiHutan, brand kecantikan Scarlett melakukan program penanaman lebih dari 3.000 pohon mangrove di beberapa daerah, seperti Kendal, Semarang, Demak, dan Bontang, dengan mengusung tema #SayangiDiriSayangiBumi di Hari Gerakan Sejuta Pohon yang diperingati pada 10 Januari 2022.

SuaraJawaTengah.id - Kepala Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Udhi Eko Hernawan mengatakan pihaknya mendukung upaya rehabilitasi mangrove di Tanah Air melalui pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi pemantauan dan pemulihan mangrove.

"Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam rehabilitasi mangrove melalui pengembangan teknologi," kata Udhi dikutip dari ANTARA pada Rabu (27/7/2022).

Udhi menuturkan teknologi yang sudah dan sedang dikembangkan meliputi antara lain teknologi pemantauan kondisi ekosistem mangrove yang efisien, misalnya dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan, seperti aplikasi MonMang di android.

MonMang v2.0 adalah aplikasi digital pendukung penelitian, monitoring sekaligus edukasi publik tentang mangrove di Indonesia.

Baca Juga: Masyarakat Dinilai Penting Dapat Pengetahuan Gambut dan Mangrove Agar Tercapai Rehabilitasi Berkelanjutan

MonMang memberikan sejumlah informasi dasar seperti parameter dalam struktur komunitas mangrove untuk pemantauan hutan, nilai tutupan tajuk yang kuat berdasarkan metode fotografi hemispherical, indeks kesehatan mangrove (MHI) dan kuantifikasi ancaman.

Aplikasi tersebut telah dipasang Automated Mangrove Species Identification (AMSI), yakni suatu fitur yang memanfaatkan analisis kecerdasan buatan untuk proses identifikasi jenis mangrove.

Pengguna MonMang cukup memfoto bagian mangrove dengan kamera pada fitur AMSI, maka informasi umum terkait jenis mangrove tersebut langsung tampil di layar ponsel.

Selain itu, BRIN mengembangkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas perbaikan habitat mangrove, misalnya melalui pemetaan mikrotopografi, bata yang saling mengunci untuk perangkap sedimen, dan stimulan pertumbuhan, serta mengembangkan teknologi rehabilitasi (integrated mangrove sowing system).

Sebagai salah satu ekosistem karbon biru, mangrove berperan penting dalam penyerapan karbondioksida khususnya pada akumulasi dan penyimpanan karbon, baik di dalam biomassa maupun di dalam tanah. Kemampuan penyimpanannya lima kali lebih besar dibandingkan hutan daratan.

Baca Juga: Pungli di Wisata Hutan Mengrove Langsa, 7 Juru Parkir Ditangkap

Oleh karena itu, Udhi menuturkan perlu banyak dorongan dan usaha untuk rehabilitasi ekosistem mangrove, termasuk melalui pengembangan teknologi yang bermanfaat untuk rehabilitasi dan pemeliharaan ekosistem mangrove.

Ia berharap upaya percepatan rehabilitasi mangrove di Indonesia dapat mengubah kondisi ekosistem mangrove yang sebelumnya rusak menjadi lebih baik, dan ada upaya konservasi setelah rehabilitasi yang diikuti dengan adanya manfaat bagi masyarakat luas di Indonesia.

Load More