SuaraJawaTengah.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Suharyanto mengharapkan penanganan berbasis desa dibangkitkan lagi di Jawa Tengah.
Seperti penanganan Covid-19, beliau mengimbau agar penanganan Penyakit Mulut dan Kuku juga dimaksimalkan di tingkat desa.
Dalam rakor tersebut, ia menyampaikan 4 strategi utama dalam penanganan PMK berbasis desa.
Empat strategi tersebut antara lain yaitu biosecurity, pengobatan, vaksinasi dan potong bersyarat di tingkat desa.
Ia menyampaikan, penanganan PMK melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari perangkat desa, pekerja bidang kesehatan hewan di desa, petugas kesehatan hewan mandiri, serta Babinsa dan Bhabinkamtibnas.
Terkait pembiayaan, penanganan PMK di tingkat desa di Jawa Tengah dapat menggunakan dana swadaya atau dengan Dana Desa (aspek ketahanan pangan dan darurat) seperti Dana Ternak.
Di samping menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT), Yogyakarta juga mendapat anggaran dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Sehingga diyakini bahwa banyak masyarakat di Jawa Tengah yang akan membantu.
Empat desa di Yogyakarta yang mampu melakukan pengendalian PMK dengan baik akan mendapatkan apresiasi atau penghargaan khusus baik dari Satgas Nasional maupun dari Kementerian Pertanian.
Sebagai informasi, rakor dihadiri oleh Satgas PMK Daerah dari kabupaten dan kota, TNI, Polri, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, BPBD Provinsi, Bapeda serta perwakilan dari dinas terkait.
Baca Juga: Gara-gara PMK, Australia Serukan Semua yang Kembali dari Bali Agar Tasnya Diperiksa
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Daerah Provinsi Jawa Tengah sekaligus Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE, MM, menyampaikan informasi terkini terkait situasi PMK di wilayahnya.
Tercatat, per tanggal 26 Juli 2022 Pukul 08:00 WIB sebanyak 54.086 ekor ternak terduga sakit/ suspect. Sebanyak 309 hewan positif, 26.714 membaik, 947 telah dipotong, dan 494 mati. Sehingga sisa kasus PMK sebanyak 25.931 ekor ternak.
Dalam pemaparannya, ia juga menyampaikan sejumlah upaya penanganan PMK di Jawa Tengah.
Strategi yang dilakukan untuk mendukung upaya tersebut adalah dengan gerakan Jogo Ternak yang melibatkan berbagai komunitas dan Bolo Ternak dengan mengajak perguruan tinggi di Jawa Tengah untuk berpartisipasi.
Tag
Berita Terkait
-
Mendagri dan Menko PMK Bahas Kebutuhan Masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur Pascabencana
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
Kepala BNPB: Butuh Rp 51,82 Triliun Biaya Pemulihan Pascabencana di Sumatra
-
Kepala BNPB Sebut Pemulihan Pasca Bencana Sumatra Butuh Rp51,82 T
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda