Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 31 Juli 2022 | 17:53 WIB
Ilustrasi Internet.[Pixabay.com]

SuaraJawaTengah.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir beberapa situs dan game online.

Mereka diketahui belum mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat hingga Jumat (29/7/2022) malam pukul 23.59 WIB.

Sontak saja, langkah dari Kominfo itu menuai kritikan dari masyarakat, khususnya dari kalangan pemuda yang berkutat di dunia internet.

Salah satu warganet bahkan memberi komentar pedas. Dia menyoalkan ketegasan Kominfo yang memblokir situs resmi dan memberikan pajak namun membiarkan situs judi online berkembang dengan subur.

Baca Juga: Kominfo Bantah Berikan Izin PSE Aplikasi Judi, Semuel: Itu Kartu Domino Online

"Ini yg beg* siapa sih. Yang diblokir itu tempat berjualan game secara legal + ada pajaknya juga malah diblokir, Judi online slot2an malah dibiarin berkembang biak dengan subur," kata akun @NdrewsTjan dikutip Suarajawatengah.id, Minggu (31/7/2022).

"Nggak heran Teknologi negara ini begini-beginj saja karena diurus para badut," lanjutnya.

Dia juga berpendapat bahwasanya kebijakan Kominfo ini dapat mengurangi pendapatan negara dari pajak penjualan game online dari situs yang diblokir.

"Jadi ceritanya @kominfo sedang mengurangi pendapatan pajak dengan cara memblokir @steam @nintendo @Ubisoft @EASPORTS @EpicGames," ujarnya

"Gak bikin battle royal di istana sama @PerekonomianRI dan @KemenkeuRI?," imbuhnya.

Baca Juga: Kominfo Beri Waktu Sebulan untuk Google dan Situs Lainnya Selesaikan Pendaftaran PSE

 Ia pun juga tidak menerima alasan kominfo pemblokiran untuk perlindungan data pribadi masyarakat. Pasalnya selama ini kebocoran data sudah sering terjadi seperti spam sms atau telepon dari nomor tak dikenal.


"Nggak usah kalian @kemkominfo bergaya ngurusin google dan medsos. Sedangkan data pribadi rakyat kesebar kemana mana tanpa ijin. Hampir setiap hari saya menerima panggilan nomer seperti ini mulai dari asuransi, bank, pinjaman bahkan survey," tuturnya.

"Urus dulu hal-hal seperti ini sblm urus hal lain," lanjutnya.

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

Load More