SuaraJawaTengah.id - Selokan air dijadikan media untuk memelihara ikan tak hanya bisa dijumpai di Jepang, di Kota Semarang hal itu juga bisa dijumpai, tepatnya di saluran air RT 02 RW 01 Sapta Marga 3 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang.
Bahkan tak hanya satu jenis ikan saja, tercatata ada beberapa jenis yang dipelihara di saluran air di tengah pemukiman Saptamarga itu. Selain ikan hias seperti ikan koi, ikan konsumsi seperti lele, gurami, bawal dan ikan mas juga dipelihara di selokan tersebut.
Air di selokan itu sangat jernih, lantaran sumber air yang mengalir dari tampungan sumur artestis. Setiap pagi dan sore hari, ibu-ibu yang tergabung dalam Dasa Wisma (Dawis) RT 02 RW 01 Sapta Marga, merawat dan memberi makan berbagai jenis ikan di selokan tersebut.
Panjang aliran air tersebut mencapai 150 meter, yang diberi sekat untuk memelihara berbagai jenis ikan.
Tak sembarangan para ibu rumah tangga tersebut memelihara ikan di selokan, bahkan mereka membagi ikan dalam beberapa klaster.
Misalnya ikan koi dan ikan emas, ditempatkan di selokan paling atas, lalu ikan dengan daya tahan lebih kuat dan bisa hidup di air kurang jernih ditempatkan di saluran lebih bawah misalnya bawal dan gurami.
Sementara ikan lele yang memiliki daya tahan paling kuat, ditempatkan di saluran paling jauh dari sumber air.
Tak hanya itu, kelompok ibu-ibu tersebut juga menjaga lingkungan sekitar saluran air. Bahkan jika dilihat, tempat tersebut seperti obyek wisata karena kebersihannya sangat terjaga.
Saat pagi hari, pengunjung akan melihat aktifitas para ibu rumah tangga memberi makan ikan yang dipelihara di saluran air di Sapta Marga itu. Satu di antaranya Suwarti, ia nampak telaten memberi makan dan merawat ikan yang dipelihara di saluran air tersebut.
Baca Juga: Ini Umpan yang Dipakai Japrot saat Strike Ikan Mas Jumbo Penghuni Situ Kubang
Sembari membawa kaleng berisi pelet atau makanan ikan, ia menuju ke selokan paling atas di mana tempat ikan koi dan ikan emas. Pelet tersebut ia sebar untuk ikan yang dipelihara, setelah selesai, Suwarti menuju ke sekat lainnya.
Menurutnya hampir dua tahun selokan di tempat ia tinggal dijadikan media untuk memelihara ikan.
"Ikan di sini juga sudah dipanen beberapa kali oleh warga, sekali panen bisa 100 kilogram," katanya sembari memberikan makan ikan, Senin (01/08/22).
Dikatakan Suwarti, dalam enam bulan panen bisa dilakukan beberapa kali dengan cara bergantian.
"Misalnya ikan lele yang dipanen dahulu, lalu ikan gurami, dan ikan lainnya. Seperti itu terus," terangnya.
Wanita berjilbab itu menuturkan, selain dikomsumsi, sebagian hasil panen dijual dan hasilnya untuk membeli bibit ikan hingga pakannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Kiai Sepuh Cegah Perpecahan di Tubuh PBNU, Ma'ruf Amin: Proses Pemakzulan Tak Sesuai AD/ART
-
Klaim Sekarang! 4 Link DANA Kaget Awal Pekan, Raih Saldo hingga Rp99 Ribu!
-
10 Mobil Paling Irit BBM di Indonesia untuk Pengguna Perkotaan
-
Gunung Slamet Mulai Gundul, Warga Khawatir Banyumas Banjir Parah seperti Sumatera
-
Waspada! Ini 8 Hewan yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan