SuaraJawaTengah.id - Harapan baru muncul dibenak para pedagang Asongan Komoditas 14 (AK 14) Borobudur. Nasib mereka yang tak bisa berjualan sejak pandemi dan direlokasi akibat penataan kawasan Candi Borobudur, mulai melihat titik terang.
Hal itu terjadi usai pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo di Ruang Rapat Lantai dua Kantor Pemprov Jateng, Selasa (2/8/2022). Semula, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh manajemen PT TWCB. Namun karena berlangsung lebih awal, Ganjar baru mendengar dari sisi pedagang asongan.
Diwakili Wito Prasetyo, Ketum Serikat Pekerja Wisata Borobudur, para pedagang merasakan diskriminasi dari manajemen PT TWC akibat penataan kawasan Candi Borobudur. Mereka yang biasanya berjualan di depan Museum Karmawibhangga dipindah dan berbaur di kawasan parkiran bus.
"Kami merasa diusir dan didiskriminasi. Sedangkan di situ masih ada kegiatan komersial juga," ucap Wito saat audiensi.
Baca Juga: Tak Tahan Roy Suryo, Ini Alasan Penyidik Polda Metro Jaya
Ganjar mendengarkan dengan seksama aspirasi para pedagang. Dari paparan mereka, Ganjar kemudian menawarkan solusi. Yakni para pedagang asongan diberikan tempat sementara di tempat relokasi bagi pedagang kawasan Candi Borobudur yang saat ini sudah ada.
Usulan alternatif tempat sementara itu disambut sukacita para pedagang asongan. Mereka setuju untuk tidak berjualan keliling atau asongan jika disediakan tempat yang jelas. Usulan ini dinilai Ganjar paling ideal mengingat lokasi yang disediakan saat ini pun bersifat sementara.
"Ada harapan baru lah, ini yang kami terima setelah pertemuan," kata Wito usai audiensi.
Wito berharap Ganjar bisa segera menyampaikan usulan tersebut kepada PT TWC. Wito menegaskan para pedagang asongan siap untuk mengikuti aturan jika usulan dari Ganjar tersebut terwujud.
"Karena mereka (pedagang asongan) kan sudah dua tahun tidak jualan. Padahal itu profesi pokok mereka," katanya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Masih Selidiki Laporan Roy Suryo soal Pengunggah Meme Stupa Candi Borobudur
Wito mengatakan, usulan tempat sementara bagi pedagang asongan di titik relokasi pedagang yang sudah ada dinilai cukup. Sembari menunggu pemindahan pedagang ke zona III, di Lapangan Kujon seluas 10,74 hektare.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru Libur Lebaran 2025, Ini Cara Membelinya
-
InJourney Proyeksikan Hampir 300 Ribu Orang Kunjungi Candi Borobudur dan Prambanan pada Nataru
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!