SuaraJawaTengah.id - Mimbar berkelir coklat dengan ukiran berbentuk tumbuhan dengan sulur-suluran daun. Tampak berdiri kokoh di dalam masjid besar kauman Kota Semarang.
Mimbar masjid Besar Kauman Semarang, tak hanya digunakan untuk khotbah bagi para khotib.
Namun, mimbar tersebut juga memiliki nilai histori bagi para jemaah masjid besar kauman dan masyarakat Kota Atlas.
Pasalnya, mimbar berusia ratusan tahun tersebut menjadi saksi bisu pada hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945 silam.
"Mimbar ini dulu digunakan untuk meproklamirkan hari kemerdekaan Indonesia oleh salah satu pengurus masjid," ungkap Takmir masjid besar kauman, Muhaimin, Sabtu (13/08/22).
Muhaimin menceritakan, kala itu hari kemerdekaan jatuh pada hari Jumat. Seorang pengurus masjid besar Kauman bernama dr. Agus mendengar berita diumumkamnya Kemerdekaan, melalui radio gelap pada pukul 10.00.
Lantas, dr. Agus bergegas lari ke dalam masjid yang akan menggelar ibadah sholat Jumat. Sekitar pukul 11.00 menjelang sholat Jumat, Ia berdiri diatas atas mimbar dan mengumumkan kemerdekaan Indonesia kepada para jemaah.
"Jadi itukan hari Jumat, banyak masyarakat kauman yang menunggu untuk sholat jumat. Ketika mendengar berita kemerdekaan dr. Agus masuk ke masjid dan berdiri di mimbar meneruskan berita kemerdekaan Indonesia," tutur Muhaimin.
Kabar mengenai kemerdekaan Indonesia di Masjid Kauman juga sampai pada tentara Jepang, yang saat itu masih berjaga di Kota Semarang.
Baca Juga: LIVE STREAMING Persib vs PSIS Semarang, Saksikan Liga 1 2022/2023 Hari Ini Siaran Langsung Indosiar
Pasca ikut memproklamirkan kemerdekaan, dr. Agus menjadi buronan tentara Jepang dan haru lari ke Jakarta hingga pada akhirnya meninggal.
"Almarhum dr. Agus juga meninggal di Jakarta," ucapnya.
Tentara Jepang selain mengejar dr. Agus, juga mengepung jamaah yang berada di Masjid Kauman. Saat itu Masjid Kauman masih milik Bupati Semarang.
"Tak lama setelah itu ada perlawanan dari rakyat Semarang yang dikenal dengan perang lima hari di Kota Semarang," kata Muhaimin.
Sebagai penghargaan atas peristiwa tersebut pada tahun 1952, Presiden RI pertama Ir. H. Soekarno menyempatkan diri hadir untuk melakukan sholat jumat dan berpidato di masjid ini.
"Isi pidato Pak Soekarno berisi ucapan terimakasih karena Majid Kauman menjadi salah satu tempat untuk proklamasi kemerdekaan," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Kiai Sepuh Cegah Perpecahan di Tubuh PBNU, Ma'ruf Amin: Proses Pemakzulan Tak Sesuai AD/ART
-
Klaim Sekarang! 4 Link DANA Kaget Awal Pekan, Raih Saldo hingga Rp99 Ribu!
-
10 Mobil Paling Irit BBM di Indonesia untuk Pengguna Perkotaan
-
Gunung Slamet Mulai Gundul, Warga Khawatir Banyumas Banjir Parah seperti Sumatera
-
Waspada! Ini 8 Hewan yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan